Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Indonesia Prima Property Tbk (OMRE) pada tahun ini terpaksi menunda beberapa proyek terbarunya akibat terganjal perizinan. Alhasil, perseroan pun terpaksa hanya mengandalkan pendapatan berulang sepanjang tahun 2015.
Direktur OMRE, Chandraja mengatakan perseroan pada tahun ini berencana untuk mengembangkan proyek baru. Salah satunya adalah Puri Casablanca Office Tower. Hingga saat ini, perseroan baru menyelesaikan desain konsep. Desain pembangunan sendiri baru akan dilakukan setelah dikeluarkannya izin oleh pemerintah daerah DKI Jakarta.
"Kami masih menunggu perizinan untuk meningkatkan KLB untuk Puri Casablanca di Kuningan. Nantinya akan kami kembangkan menjadi perkantoran dan apartemen," ujar Chandraja pada Senin (15/6).
Selain proyek tersebut, perseroan juga berencana untuk melakukan pengembangan Wisma Sudirman menjadi kawasan mixed use. Untuk saat ini perseroan masih melakukan studi mengenai rencana pengembangan Wisma Sudirman yang nantinya akan berada tepat di depan statiun MRT Benhil.
"Jadi tahun ini kami masih lakukan visibility dahulu dan perizinan. Sehingga kedua proyek ini belum akan masuk proses pembangunan tahun ini," ujarnya.
Untuk itu, perseroan pun hanya akan fokus untuk mengembangkan proyek yang telah dimiliki, salah satunya dengan melakukan renovasi hotel Grand Tropic Suite's Hotel di kawasan Jakarta Barat. Hartono, direktur OMRE menambahkan untuk dana renovasi hotel, perseroan mengeluarkan dana sebesar Rp 80 miliar.
Selain renovasi hotel, OMRE juga berencana untuk membangun 300 unit rumah sangat sederhana di proyek Bukit Tiara di kawasan Tangerang. Unit rumah tersebut saat ini tengah dijual seharga Rp 150 jutaan hingga Rp 200 jutaan. Jika seluruh unit rumah tersebut terjual, maka perseroan bisa mengantongi penjualan mencapai Rp 60 miliar. Hingga Mei 2015, Hartono mengaku perseroan telah berhasil menjual sebanyak 70 unit rumah.
Dengan penjualan rumah tersebut, perseroan berharap akan ada peningkatan pendapatan. Maklum, dengan belum akan adanya proyek baru yang berjalan, perseroan pun terpaksa masih menggantungkan pendapatan dari pendapatan berulang (recurring income).
Recurring income perseroan saat ini berasal dari sewa kamar hotel Grand Tropic Suites Hotel Jakarta dan Novotel Surabaya Hotel & Suites. Selain itu, perseroan juga mendapatkan pendapatan berulang dari sewa mal di Mal Blok M Jakarta dan Plaza Parahyangan Bandung, serta sewa perkantoran Wisma Sudirman Jakarta.
Hingga akir tahun 2014, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 247,3 miliar yang mayoritas berasal dari pendapatan berulang. "Jadi tahun ini akan teta didapat dari recuiring income dan pendapatan dari penjualan perumahan di bukit Tiara," ujar Hartono tanpa menyebut detail target perseroan pada tahun ini.
Sekedar catatan, perseroan saat ini memiliki sejumlah proyek yang telah selesai di bangun, yaitu apartemen Puri Casablanca, Grand Tropic Suites Hotel, Novotel Surabaya Hotel & Suites, Mal Blok M, Plaza Parahyangan Bandung, Wisma Sudirman, Bukit Tiara Tangerang. Selain itu, perseroan juga masih memiliki lahan seluas 200 hektar di kawasan Tangerang yang rencananya ke depannya akan dibangun sebagai kawasan terpadu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News