kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia resmi layani jasa pemanduan di dua selat


Senin, 10 April 2017 / 22:28 WIB
Indonesia resmi layani jasa pemanduan di dua selat


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Indonesia resmi melayani jasa pemanduan di Selat Malaka dan Singapura. Kementerian Perhubungan telah menunjuk Pelindo I untuk melakukan pemanduan di kedua selat tersebut.

Kementerian Perhubungan memang telah menargetkan dapat melayani pemanduan kapal yang melintasi Selat Malaka dan Selat Singapura tahun 2017. Pasalnya, kedua perairan tersebut merupakan salah satu kawasan terpenting jalur laut di Kawasan Asia Tenggara. Meskipun jalur laut sempit, namun banyak dilalui kapal dari berbagai negara setiap tahunnya.

Data Kementerian Perhubungan terdapat sekitar 70.000- 80.000 kapal pertahun baik itu kapal kargo maupun kapal tanker yang berlayar melintasi kedua selat tersebut.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut, A. Tonny Budiono, mengatakan padatnya kondisi jalur pelayaran di selat tersebut membuatnya rawan terhadap kecelakaan sehingga pemanduan sangat penting dalam menjamin keselamatan pelayaran bagi kapal-kapal yang berlayar.

"Begitu pentingnya keselamatan pelayaran di Selat Malaka dan singapura, pemanduan di Selat Malaka dan Selat Singapura dibahas khusus oleh tiga negara, Indonesia, Malaysia dan Singapura dalam forum Tripartite Technical Expert Group (TTEG) yang diselenggarakan tiap tahun," kata Tonny dalam keterangan resminya, Senin (10/4).

Adapun Perairan Selat Malaka dan Selat Singapura merupakan salah satu perairan Perairan Pandu Luar Biasa (voluntary pilotage services). Tonny bilang, kesiapan pemanduan ini dilakukan guna memperkuat keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim di perairan teritorial Indonesia, karena Selat Malaka dan Selat Singapura memiliki peran yang sangat penting berkaitan dengan pelayaran internasional dan ini juga menjadi fokus perhatian dari International Maritime Organization (IMO).

Tonny meyakini, dengan diresmikannya Pelayanan Pemanduan di Perairan Pandu Luar Biasa di Selat Malaka dan Selat Singapura oleh Menteri Perhubungan, menunjukkan keseriusan Indonesia terhadap peningkatan keselamatan pelayaran di jalur internasional tersebut. Hal ini juga menjadikan Indonesia menjadi Negara (littoral states) pertama yang menyelenggarakan pandu secara resmi pertama di selat Malaka dan Selat Singapura.

Adapun kapal yang memanfaatkan jasa pemanduan Pelindo I di Perairan Pandu Luar Biasa di Selat Malaka dan Selat Singapura adalah Kapal S.S. Tangguh Batur. Kapal jenis LNG Tanker yang di Nakhodai Capt. Boris Muskardin merupakan kapal berbendera Singapura dengan panjang kapal 285,4 meter dan memiliki bobot kapal 97.432 GT berlayar dari Lhokseumawe menuju Bintuni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×