kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Indonesia Siap Ekspor Buah ke Selandia Baru


Kamis, 22 November 2012 / 10:39 WIB
Indonesia Siap Ekspor Buah ke Selandia Baru
ILUSTRASI. Rupiah hari ini akan digerakkan sentimen simposium Jackson Hole. .?(KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Indonesia siap mengekspor produk buah tropikal ke Selandia Baru pada tahun depan. "Mereka sudah mau membuka pasar terutama untuk buah-buahan tropis   Indonesia," kata Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan, usai bertemu Menteri Perdagangan Selandia Baru di Jakarta, Rabu (20/11). Ia bilang, Indonesia akan menawarkan manggis, salak dan mangga.

Dari ketiga buah itu, produk yang berpeluang besar masuk ke Negeri Kiwi ini adalah manggis. Pasalnya, manggis asal Indonesia sudah diterima oleh pasar Australia. "Dan biasanya mereka (Selandia Baru) akan mengikuti langkah Australia," ungkap Rusman.

Sebenarnya Kementerian Pertanian tak terlalu memperhitungkan volume ekspor  buah-buahan ke Selandia Baru. Ini lantaran jumlah penduduknya hanya 4,4 juta.

Namun, masuknya buah-buahan asal Indonesia akan bermanfaat secara politis bahwa kualitas buah tropis asal Indonesia diakui oleh Selandia Baru. Padahal persyaratan impor di negara ini cukup ketat. "Jumlahnya tidak terlalu banyak, tapi ini angin segar untuk produk hortikultura asal Indonesia," kata dia.

Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Deddy Saleh, mengemukakan Indonesia memiliki beberapa produk hortikultura unggulan yang bisa bersaing di pasar ekspor, salah satunya adalah manggis.

Dia menyebutkan, beberapa negara pelanggan manggis dari Indonesia adalah negara-negara Asia Timur seperti China, Korea dan Jepang. "Australia juga sudah boleh setelah enam tahun dilarang," kata Deddy.

Australia sempat melarang perdagangan buah manggis dan mangga asal Indonesia untuk masuk wilayah mereka. Ini lantaran Australia menganggap produk hortikultura Indonesia tidak memenuhi standar karantina negara tersebut, terutama terkait dengan kandungan zat kimia atau pestisida yang dinilai terlalu banyak.

Badan Pusat Statistik mencatat, ekspor buah asal Indonesia selama dua tahun terakhir terus bertumbuh. Pada  tahun 2010, ekspor buah mencapai 196.341 ton dan tahun lalu meningkat 13,58% menjadi 223.011 ton.

Ekspor manggis dan mangga Indonesia memang meningkat signifikan selama lima tahun terakhir. Pada 2007, ekspor manggis seberat 9.093 ton dan pada 2011 sudah mencapai 12.603 ton. Sedangkan ekspor mangga pada 2007 silam sebanyak 1.198 ton dan terus meningkat menjadi 1.485 ton pada 2011.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×