Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia menargetkan untuk mengembangkan kapasitas tenaga angin hingga sebesar 5 gigawatt pada tahun 2030, berdasarkan rencana pasokan listrik yang baru. Naik hampir 10 kali lipat dari rencana saat ini.
Jumlah tersebut juga lebih dari 30 kali lipat kapasitas terpasang tenaga angin Indonesia saat ini yang hanya 152,3 megawatt.
Perusahaan Listrik Negara (PLN), telah mengerjakan revisi rencana pasokan listrik selama satu dekade, yang dikenal sebagai Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) untuk mencerminkan target energi terbarukan pemerintah yang lebih ambisius.
Baca Juga: Minimal 60% Pembangkit Listrik Akan dari EBT di RUPTL 2025-2035
Berdasarkan usulan RUPTL baru yang mencakup satu dekade dari tahun 2025, Indonesia akan membangun kapasitas tenaga angin sebesar 5 gigawatt pada tahun 2030, kata pejabat senior kementerian energi Eniya Listiani Dewi dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters.
Sebagai perbandingan, RUPTL 2021-2030 saat ini menargetkan 597 megawatt tenaga angin.
Saat ini Indonesia baru memiliki kapasitas tenaga angin terpasang sebesar 152,3 megawatt.
Pernyataan tersebut tidak menyebutkan kapan dokumen RUPTL baru akan dirilis. PLN sebelumnya mengatakan sedang menunggu persetujuan dari kementerian pemerintah dan bahwa rencana baru tersebut akan menyerukan total kapasitas 30 gigawatt tenaga terbarukan dalam dekade berikutnya.
Para analis mengatakan, dokumen tersebut adalah kunci untuk memobilisasi pendanaan sebesar US$ 20 miliar yang dijanjikan oleh negara-negara G7, bank multilateral, dan pemberi pinjaman swasta di bawah Kemitraan Transisi Energi yang Adil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News