Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Manajemen PT Indosat Tbk sedih tak bisa lolos dalam proses tender spektrum frekuensi 3G 2.1GHz di kanal 11 dan 12 yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Indosat sebelumnya dinyatakan tidak lulus dalam tender berbasis beauty contest karena dianggap gagal dalam hal kelengkapan administrasi dokumen pada Rabu lalu (6/2). Setelah panitia tender mengevaluasi persyaratan administrasi, Indosat harus berlapang dada tak bisa menjadi peserta tender.
"Kami menghormati keputusan tim seleksi tersebut," kata Erik Meijer, Director and Chief Commercial Officer Indosat di Jakarta, Kamis (14/2). Namun diakui Erik, saat ini dirinya belum mengetahui perihal ketidaklengkapan dokumen seleksi Indosat dalam tender 3G berbasis beauty contest tersebut.
Namun begitu, Indosat saat ini akan memaksimalkan penggunaan jaringan 3G yang sudah dimilikinya dengan cara melakukan modernisasi. Program modernisasi dilakukan dengan cara mengganti Base Transceiver Station (BTS) yang merupakan implementasi dan kesiapan Indosat menggunakan teknologi 3G 900 dan LTE menuju 4G.
Indosat sendiri menargetkan 25.000 BTS baru terpasang hingga akhir tahun 2013. Program ini dilakukan untuk memberikan peningkatan pengalaman pelanggan dalam menikmati layanan suara, sms (Short Message Service), dan data kecepatan tinggi (broadband) melalui kapasitas jaringan yang lebih tinggi dan luas. "Kami akan optimalkan penggunaan jaringan 3G dengan modernisasi tersebut," tandasnya.
Sebagai informasi, awalnya ada lima operator yang berniat mengikuti tender 3G dan telah mengambil dokumen seleksi pada 3-4 Januari lalu. Kelima operator itu adalah Telkomsel, Indosat, XL, Axis, dan Tri (3). Namun, dalam tahap penyerahan dokumen permohonan tender hanya dilakukan Telkomsel, Indosat, dan XL. Dari tiga pemohon tersebut, hanya Indosat yang dinyatakan gugur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News