Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk. (ISAT) mencetak pendapatan sebesar Rp 20,59 triliun sepanjang periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2020 atau tumbuh 9,2% dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan melalui keterbukaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), kontributor terbesar pendapatan emiten telekomunikasi berkode sandi ISAT ini masih berasal dari lini bisnis seluler yakni sebesar Rp 17,03 triliun. Pendapatan lini ini meningkat 12,9% YoY disebabkan peningkatan pendapatan data.
Diikuti oleh lini bisnis multimedia, internet, & data (MIDI) sebesar Rp 3,16 triliun, turun 2,5% yoy karena penurunan pendapatan dari layanan internet dan jasa IT. Kemudian lini telekomunikasi tetap sebesar Rp 395,5 miliar, atau turun 24% karena penurunan traffic incoming.
Di sisi lain, pos beban-beban Indosat juga turut meningkat sebesar 7,2%, dari semula Rp 17,33 triliun menjadi Rp 18,83 triliun. Salah satu yang paling besar adalah kenaikan beban karyawan yang naik 52,9% yoy karena ada dampak penyesuaian organisasi.
Alhasil, perseroan belum berhasil membalikkan kerugian yang dialami. Tahun ini ISAT masih mencetak rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik enititas induk sebesar Rp 457,5 miliar, lebih besar dibanding rugi tahun lalu sebesar Rp 284,6 miliar.
Baca Juga: Indosat bangun Jaringan transport 5G Ready Berbasis SRv6 pertama di Asia Pasifik
“Indosat Ooredoo membukukan rugi bersih sebesar Rp 457,5 miliar atau naik sebesar Rp172,9 milliar dibandingkan rugi bersih di 9B 2019 yang utamanya disebabkan oleh dampak penyesuaian organisasi dan kenaikan biaya keuangan dari liabilitas sewa,” jelas perseroan, Selasa (3/11).
Adapun EBITDA perseroan sebesar Rp 8,46 triliun, naik 17,0% dari tahun lalu sebesar Rp 7,23 triliun, dengan marjin EBITDA 41,1% dibandingkan periode sebelumnya 38,4%.
Pelanggan seluler mencapai 60,4 juta pada akhir September 2020, meningkat 2,8% dibanding tahun sebelumnya, dengan rata-rata pendapatan bulanan per pelanggan (ARPU) sebesar Rp 31,7 ribu dari sebelumnya Rp 27,8 ribu, serta trafik data yang tumbuh sebesar 54,7% dibanding tahun sebelumnya.
President Director & CEO Indosat Ooredoo, Ahmad Abdulaziz A. A. Al-Neama mengatakan, pertumbuhan jumlah pelanggan serta ARPU menunjukkan bahwa investasi jaringan, inisiatif digital, dan penawaran ke pelanggan telah memberikan hasil yang menguntungkan.
"Di pasar di mana sebagian besar operator menawarkan proposisi unlimited, Indosat Ooredoo telah berhasil mempertahankan momentum pertumbuhan dengan pengalaman jaringan yang lebih baik dan harga yang terjangkau," ujar Al-Naema dalam siaran pers yang diterima kontan.co.id, Selasa (3/11).