Reporter: Anastasia Lilin Y | Editor: Dikky Setiawan
MANADO. Potensi pasar digital yang belum maksimal tergarap, memikat PT Indosat Tbk. Ingin mencuil kue yang lebih besar, perusahaan yang mengusung bendera Indosat Ooredoo itu ingin menambah 11 platform layanan jasa mobile financial services (MFS) atawa e-money pada 2016.
Salah satu yang akan meluncur akhir Februari 2016 adalah Dompetku Nusantara. Bisnis ini adalah platform layanan laku pandai dan keuangan mikro. Di dalamnya ada layanan, tabungan mikro, asuransi mikro, kredit mikro dan investasi mikro. Melalui platform ini, pengguna Indosat bisa melakukan transaksi keuangan melalui telepon seluler maupun gadget.
Cara Indosat mengail pendapatan dalam bisnis penyedia platform e-money adalah dengan mengutip komisi dari transaksi nasabah. Semisal untuk layanan e-money produk asuransi, Indosat mengutip pendapatan dari premi yang dibayarkan nasabah. Besaran premi ini beragam.
Saat ini baru dua layanan yang sudah tersemat dalam Dompetku Nusantara, yakni asuransi mikro dan kredit mikro. Sementara dua layanan lain masih dalam tahap menunggu lampu hijau dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Indosat menggandeng empat mitra dalam menggeber bisnis ini. Keempatnya adalah sudah BPD Sulawesi Utara, Adira Insurance, WOM Finance dan BNP Paribas.
Manajemen Indosat optimistis jumlah mitra terus bertambah. "Minimal akan ada tiga sampai empat bank lagi yang akan menjadi mitra kami, saya belum bisa sebutkan siapa saja karena masih proses," ujar Randy Pangalila, Group Head Mobile Financial Services PT Indosat Tbk, Selasa (2/2).
Untuk mendukung rencana, Indosat akan memanfaatkan jaringan agen penjual yang tersebar di seluruh tanah air. Catatan Indosat per Desember 2015, dari 400.000 agen penjual, 222.000 di antaranya sudah melayani jasa MFS. Sementara dari jumlah agen yang melayani jasa MFS itu, sebanyak 114.713 masuk kategori agen aktif.
Selain Dompetku Nusantara, 10 platform jasa layanan MFS lain yang akan hadir tahun ini seperti Dompetku +, Dompetku One Bill Payment dan Dompetku Pinjaman Kilat. Aneka jasa layanan tersebut akan meluncur bertahap.
Indosat optimistis, berbekal tambahan 11 jasa layanan e-money tadi, kontribusi pendapatan bisnis MFS tahun ini bakal tumbuh. Perusahaan berkode saham ISAT di Bursa Efek Indonesia itu mengincar pertumbuhan dobel dari sisi volume dan nilai transaksi pembayaran e-money.
Sebagai perbandingan, volume transaksi MFS Indosat 2015 sebanyak 42 juta, atau tujuh kali lipat lebih besar ketimbang 2014 sebanyak 5,3 juta. Sementara nilai transaksi MFS tahun 2015 yakni Rp 2,5 triliun. Nilai transaksi ini tumbuh lebih dari 13 kali ketimbang catatan tahun 2014 yang sebesar Rp 190 miliar.
Hanya Indosat tak membeberkan realisasi pendapatan MFS tahun 2015 maupun 2014. Mereka menutup rapat target pendapatan MFS 2016. "Masih kecillah, tahun ini saja target kontribusinya masih di bawah 1% dari target Indosat yang
Rp 28 triliun," kata Randy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News