Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Indosat Ooredoo Tbk masih gencar berekspansi. Pada kuartal I 2016, perusahaan berhasil memperoleh pendapatan Rp 6,81 triliun, naik 11,82% dibandingkan pendapatan pada kuartal yang sama tahun lalu sebesar Rp 6,09 triliun. Sementara laba bersih kuartal pertama tahun ini mencapai Rp 255,38 miliar.
Chief Executive Officer (CEO) PT Indosat Ooredoo Alexander Rusli mengatakan, pertumbuhan pendapatan yang ingin dicapai perusahaan masih sama. Tolok ukurnya, sejalan dengan kondisi pasar di lapangan. ”Market kami prediksi tumbuh sekitar 7%-8%,” katanya, Jumat (15/7).
Operator telekomunikasi ini optimistis net profit tahun ini positif, setelah tahun sebelumnya cenderung negatif. Hal itu, kata Alexakibat pelemahan nilai tukar rupiah. ”Tahun ini banyak utang dalam dollar yang kita convert ke rupiah, harusnya tidak akan ada movement currency,” paparnya.
Dia mengklaim, tanpa adanya perubahan itu, kinerja perusahaan terbilang baik. “Sebenarnya tanpa adanya currency movement sejak dua tahun lalu kita sudah positif,” ujarnya.
Pada tahun lalu dia menilai perekonomian sedang tidak kondusif. Namun, tetap saja dia tidak melihat adanya penurunan di telekomunikasi. Kondisi kurang menyenangkan yang dialami tahun-tahun sebelumnya karena adanya currency movement untuk membayar hutang.
Menurut Alex, sejumlah langkah dilakukan untuk mengerek pendapatan perusahaan. Perseroan menyiapkan program-program berkaitan dengan momentum yang langsung bertujuan ke konsumen, seperti big sale e-commerce. Pihaknya juga mencanangkan ekspansi korporasi.
Sebagai catatan, Indosat Ooredoo juga bekerja sama dengan Fujitsu Indonesia dengan memantapkan kemitraan para pelanggan bisnis yang telah dibangun. Mereka berfokus pada bisnis solusi smart mobibility dan internet of think (IoT). Sebagai awalnya, mereka menggarap sektor otomotif dan transportasi. Rencananya juga akan diperluas ke berbagai sektor industri, publik, dan korporasi di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
