kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Industri galangan kapal terus dipacu


Selasa, 03 Juli 2018 / 16:03 WIB
Industri galangan kapal terus dipacu
ILUSTRASI. JASA PERBAIKAN KAPAL BAJA


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah menempatkan industri kemaritiman sebagai salah satu sektor yang diprioritaskan pengembangannya. Sektor tersebut meliputi industri galangan kapal dan penunjangnya. Ini merupakan bentuk komitmen untuk mewujudkan Indonesia menjadi poros maritim dunia.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjelaskan, melalui visinya Pemerintah terus memacu agar sektor industri maritim yang dimiliki Indonesia berdaya saing tinggi di tingkat global. Saat ini perkembangan sektor industri galangan kapal dunia didominasi oleh Cina, Korea Selatan, dan Jepang.

Bagi Indonesia, sektor maritim bukan hanya berfungsi untuk meningkatkan aktivitas ekonomi, tetapi juga sebagai simbol kekuatan dan kedaulatan negara. Bahkan, sektor ini mempunyai peran penting untuk menyatukan wilayah yang tersebar di Indonesia. "Kami ingin kapasitas industri galangan kapal nasional bisa naik hingga 2-3 kali lipat,” kata Airlangga dalam siaran persnya, Selasa (3/7).

Airlangga meyakini industri galangan kapal Indonesia mampu meningkatkan kemampuan produksinya mengingat upaya penguatan sarana transportasi laut guna mewujudkan konektivitas antar wilayah. Selain itu, pasar internasional juga masih prospektif. 

Pada tahun 2017, tercatat jumlah order pembangunan kapal di Indonesia sebesar 218.300 gross tonnage (GT). Pembangunan kapal di Indonesia mayoritas untuk mencukupi kebutuhan pasar dalam negeri sebesar 83%, yang diperkirakan sebanyak 120 unit atau 135.440 GT. Sedangkan, sisanya untuk ekspor, sekitar 24 unit atau 82.860 GT.

Di era revolusi industri 4.0, industri galangan kapal dinilai strategis berperan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. “Kami telah mendorong industri komponen di dalam negeri agar menjadi supply chain untuk memproduksi kapal,” tutur Menperin.

Kementerian Perindustrian telah menginisiasi insentif usulan penurunan tarif bea masuk komponen kapal melalui skema khusus serta tax holiday yang nantinya dapat dimanfaatkan sebagai stimulus untuk meningkatkan kinerja industri galangan kapal nasional.

Begitu pula dari sisi finansial, pemerintah akan mengupayakan dan mendorong agar kegiatan usaha sektor industri galangan kapal dapat dukungan dari sektor perbankan atau pembiayaan sehingga kesempatan untuk melakukan ekspansi bisnis pembangunan kapal akan semakin terbuka lebar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×