kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Galangan kapal incar proyek Pertamina


Jumat, 10 November 2017 / 06:25 WIB
Galangan kapal incar proyek Pertamina


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Beberapa perusahaan pelat merah kecipratan berkah proyek PT Pertamina. Tercatat, perusahaan minyak dan gas (migas) ini tengah menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) untuk pengadaan dan perbaikan kapal sebesar US$ 200 juta.

Sutrisno, Direktur Rekayasa Umum dan Pemeliharaan PT PAL Indonesia, mengatakan, detail rencana pembangunan proyek kapal dari Pertamina masih dalam tahap pembahasan intensif oleh kedua pihak.

Ukuran kapal tanker yang dibutuhkan Pertamina adalah 6.500 tonase bobot mati alias deadweight tonnage (dwt) sampai 50.000 dwt. "Sementara, galangan BUMN sudah memiliki proven design ukuran 6.500 dwt, 17.500 dwt dan 30.000 dwt," kata Sutrisno kepada KONTAN, Kamis (9/11).

Ia menceritakan, pembangunan kapal membutuhkan waktu yang berbeda-beda. Bila desain kapal belum tersedia, maka pembuatan kapal memakan waktu hingga dua tahun. Namun, bila sudah ada proven design proses pengerjaan lebih cepat yakni 16 bulan sampai 18 bulan.

Sekadar informasi, utilisasi produksi PT PAL Indonesia saat ini masih minim, yakni sekitar 10%-15% dari total kapasitas yang dimiliki. Kapasitas pabrikasi terpasang PT PAL sebesar 2.100 ton per tahun. Sedangkan kapasitas assembly mencapai 1.680 ton per tahun.

Pertamina memang belum mengungkapkan jumlah pesanan kapal yang ingin diwujudkan. Namun, keperluan kapal tanker Pertamina cukup beragam mulai ukuran 7.500 dwt sampai 80.000 dwt.

Selain PT PAL, terdapat beberapa perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang galangan kapal menandatangani kerjasama dengan Pertamina untuk menyuplai kebutuhan kapal tanker pada akhir Oktober lalu. Di antaranya, PT Industri kapal Indonesia (IKI), PT Dock dan Perkapalan Surabaya dan PT Djakarta Lyod.

Selain pengadaan proyek sarana dan prasarana perkapalan. Pertamina juga tercatat menjalin kerjasama dengan PT Barata Indonesia (Persero) untuk pembangunan Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) dan terminal bahan bakar minyak (TBBM).

Silmy Karim, Direktur Utama Barata Indonesia, mengatakan, proyek yang dikerjakan ini merupakan kerjasama jangka panjang. "Target awal untuk Pertamina dialokasikan Rp 1 triliun per tahun untuk yang dikerjakan dengan Barata," kata Silmy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×