Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian akan segera menetapkan pembebasan bea masuk terhadap komponen kapal bagi industri galangan kapal.
Kendati begitu, pelaku industri kapal menilai hal tersebut tidak berpengaruh terhadap usaha mereka yang berada di free freight zone atau zona bebas perdagangan.
Hal itu diungkapkan oleh Paulina Marlina, Direktur Keuangan PT Soechi Lines Tbk. Dia menjelaskan, dalam industri galangan kapal, ada beberapa area yang ditetapkan sebagai zona bebas perdagangan, di antaranya Karimun dan Batam. Adapun, bisnis galangan kapal Soechi Lines beroperasi di Karimun, Kepulauan Riau.
"Karena kita kebetulan ada di free freight zone, jadi kita tetap tidak kena (bea masuk)," ujarnya saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (24/1).
Terlepas dari itu, menurut Paulina, selama ini kebijakan pemerintah sudah sangat mendukung industri galangan kapal maupun bisnis lain yang bergerak di bidang kemaritiman.
Adapun pada tahun ini, perusahaan berkode saham SOCI di Bursa Efek Indonesia tersebut menargetkan pertumbuhan yang stabil di bisnis galangan kapal.
Menurut Paulina, pihaknya sedang fokus menggarap existing proyek yakni pembangunan kapal - kapal baru.
"Kita ingin fokus selesaikan proyek utama terlebih dahulu, sehingga pendapatan untuk bisnis galangan kapal pada tahun ini akan relatif stabil," ungkapnya.
Kendati begitu, Paulina enggan menyebut berapa target pertumbuhan secara pasti.
Perusahaan lain yang juga memiliki bisnis galangan kapal adalah PT Sillo Maritime Perdana Tbk. Perusahaan berkode saham SHIP di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut saat ini memiliki lima kapal Floating Storage Offloading (FSO) yang dalam pengoperasiannya harus dibongkar terlebih dahulu untuk menyesuaikan kebutuhan pelanggan.
Direktur Operasional Sillo Maritime, Sumanto Hartanto menyebut, pembebasan bea masuk komponen untuk bisnis galangan kapal tentu akan berimbas positif terhadap kinerja perusahaan, lantaran sebagian besar komponen merupakan produk impor, meski beberapa spare part ada juga yang didapat dari Indonesia.
"Tetapi jika bebas bea masuk, harganya akan ikut turun," ujar Sumanto saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (24/1).
Dia menyatakan, jika bea masuk tersebut dibebaskan, beban operasional perusahaan akan ikut berkurang. Sayangnya, Sumanto tidak bisa menyebut berapa persen biaya yang bisa ditekan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News