kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.348.000   -50.000   -2,09%
  • USD/IDR 16.726   -19,00   -0,11%
  • IDX 8.370   -1,56   -0,02%
  • KOMPAS100 1.159   1,71   0,15%
  • LQ45 844   2,78   0,33%
  • ISSI 293   0,51   0,17%
  • IDX30 443   1,88   0,43%
  • IDXHIDIV20 509   1,38   0,27%
  • IDX80 131   0,22   0,17%
  • IDXV30 136   -1,02   -0,74%
  • IDXQ30 140   0,57   0,41%

Industri Keramik Kembali Pulih Disokong Pasar Domestik, Asaki Ungkap Pendorongnya


Sabtu, 15 November 2025 / 21:05 WIB
Industri Keramik Kembali Pulih Disokong Pasar Domestik, Asaki Ungkap Pendorongnya
ILUSTRASI. Pelanggan mengamati produk lantai keramik di gerai ritel bahan bangunan di Jakarta, Kamis (17/10/2024). Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mencatat perbaikan kinerja industri keramik nasional. Performa industri keramik terkerek naik oleh sejumlah kebijakan pemerintah serta strategi kolaborasi dari para pelaku usaha. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mencatat perbaikan kinerja industri keramik nasional. Performa industri keramik terkerek naik oleh sejumlah kebijakan pemerintah serta strategi kolaborasi dari para pelaku usaha.

Ketua Umum Asaki, Edy Suyanto menyoroti tiga kebijakan pemerintah yang dinilai pro-industri sehingga membawa multiplier effect yang mendongkrak kinerja industri keramik pada tahun 2025, setelah sebelumnya sempat tertekan oleh gempuran produk impor. Ketiga kebijakan itu adalah anti-dumping, safeguard, hingga penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) Wajib.

"Kebijakan tersebut memberikan dorongan besar bagi pemulihan sektor ini. Contohnya SNI yang proporsional untuk melindungi konsumen dan merupakan kebijakan yang mendukung kemajuan industri domestik," jelas Edy dalam keterangan tertulis yang disiarkan pada Sabtu (15/11/2025).

Di sisi yang lain, investasi di industri keramik juga masih menarik dengan adanya ekspansi kapasitas produksi. Edy bilang, pada tahun ini terdapat tambahan kapasitas produksi baru hingga 25 juta meter² dan berhasil menyerap sekitar 1.500 tenaga kerja baru.

Baca Juga: Produksi Keramik Naik 16% Jadi 392,7 Juta M² per Oktober 2025

Kebijakan pro-industri ditambah dengan meningkatnya kapasitas produksi membuat industri keramik nasional mampu menggantikan keramik impor, yang sebelumnya mencapai 80 juta meter²per tahun. Selain itu, perbaikan industri keramik juga terdorong oleh strategi kolaborasi antara pelaku usaha.

Menurut Edy, para importir kini bersinergi dengan produsen lokal melalui skema Original Equipment Manufacturing (OEM). Dengan konsep ini, importir tidak lagi harus mendatangkan produk dari luar negeri, tetapi bekerja sama dengan pabrikan dalam negeri untuk memproduksi keramik dengan merek mereka sendiri.

“Hampir 90% importir besar yang bonafide telah menandatangani kontrak OEM dengan industri keramik nasional, dan mereka mengaku lebih puas dibanding mengimpor sendiri,” ungkap Edy.

Edy membeberkan, industri keramik nasional menawarkan sejumlah kelebihan yang membuat konsep OEM semakin diminati. Pertama, kepastian pasokan dan ketepatan waktu pengiriman, sehingga tidak ada keterlambatan akibat proses logistik internasional.

Kedua, harga lebih stabil karena tidak dipengaruhi fluktuasi kurs valuta asing. Ketiga, pelayanan purna jual dan garansi kualitas yang tidak mungkin diperoleh jika melakukan impor langsung.

"Keunggulan tersebut membuat ekosistem industri keramik nasional semakin kompetitif, sekaligus memperkuat substitusi impor di sektor penunjang pembangunan dan properti," imbuh Edy.

Asaki menilai hasil ini menunjukkan efektivitas sinergi antara pemerintah, pelaku industri, dan pelaku pasar. Edy pun berharap kebijakan yang mendukung industri dalam negeri dapat terus dipertahankan sehingga pertumbuhan positif dapat berlanjut pada tahun-tahun berikutnya

"Dengan permintaan keramik nasional yang terus meningkat, ditambah kemampuan produsen dalam negeri yang semakin kuat, sektor keramik diproyeksikan akan menjadi salah satu motor penggerak industri manufaktur nasional pada tahun 2026," tandas Edy.

Baca Juga: Asaki Proyeksikan Volume Produksi Keramik Naik jadi 335 Juta M² per Kuartal III 2025

Sebelumnya, Asaki memperkirakan volume produksi keramik nasional periode Januari - Oktober 2025 mencapai sekitar 392,7 juta meter². Jumlah ini mencerminkan pertumbuhan sekitar 16% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Volume produksi keramik naik sejalan dengan laju tingkat utilisasi kapasitas produksi  nasional yang masih melaju di atas 70%. Asaki mencatat rata-rata utilisasi keramik nasional hingga Oktober 2025 berada di level 72,5%.

"Angka perbaikan tingkat utilisasi sesuai dengan prediksi Asaki. Peak season permintaaan keramik biasanya berada di semester kedua setiap tahunnya, khususnya bulan Agustus sampai dengan Desember," ujar Edy kepada Kontan.co.id, Selasa (11/11/2025).

Asaki memproyeksikan tingkat utilisasi produksi keramik sampai akhir tahun 2025 mencapai 73%. Level ini menunjukkan arah perbaikan dibandingkan tingkat utilisasi tahun 2024, yang kala itu berada di level 66%.

Sedangkan secara volume, Asaki memproyeksikan total produksi keramik nasional pada tahun 2025 bisa mencapai sekitar 474,5 juta m². Meningkat 15,16% dibandingkan total produksi keramik pada tahun lalu, yakni sekitar 412 juta m².

Asaki menargetkan tingkat utilisasi kapasitas produksi keramik nasional bisa lanjut naik pada tahun depan. Asaki memproyeksikan utilisasi industri keramik nasional pada tahun 2026 bisa mencapai 78% - 80%.

Selanjutnya: Iran Sita Kapal Tanker Kargo Petrokimia di Teluk Persia

Menarik Dibaca: Hasil Kumamoto Masters 2025, Gregoria Mariska Tunjung Kembali Mencapai Laga Puncak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×