kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri mamin bersiap ngalap berkah di bulan Ramadan


Jumat, 11 Mei 2018 / 22:37 WIB
Industri mamin bersiap ngalap berkah di bulan Ramadan
ILUSTRASI. Pertumbuhan bisnis ritel minimarket


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto

Selaku Finance Corporate Division Head KINO, Budi Muljono menyampaikan proyeksi omzet di bulan Ramadan dapat meningkat dari 25% sampai 30%. “Kenaikan dari segmen minuman kemasan dan makanan ringan kira-kira Rp 45 miliar,” kata Budi, Kamis (10/5).

Kenaikan omzet kedua segmen itu, menurut Budi tak hanya dipengaruhi daya beli masyarakat saja, tapi juga dipengaruhi oleh penjualan dari perusahaan yang memang diperbanyak sebelum Lebaran lantaran kendala logistik. “Karena Juni ada libur Lebaran, kami sering kesulitan di logistik sehingga penjualan dilakukan lebih banyak di Mei,” ujarnya.

Kenaikan penjualan yang signifikan berasal dari segmen minuman kemasan. Sedangkan untuk snack seperti permen tak begitu mengalami kenaikan. Untuk produk Cap Kaki Tiga dan Panther Energy Drink juga tidak terlalu mengalami kenaikan. Kenaikan penjualan Cap Kaki Tiga pada Ramadan hanya 25% jika dibandingkan hari biasa.

“Kalau dua produk itu meningkat produktivitasnya bukan karena dipengaruhi bulan puasa, namun karena sudah memasuki musim panas, di mana high season memang bertepatan pada Ramadan, Tapi untuk Cap Kaki Tiga, orang banyak mengonsumsi saat Ramadan untuk mencegah panas dalam,” ungkap Budi.

Produk penjualannya naik karena dipengaruhi oleh Ramadan adalah Cap Panda. Menurut Budi, produk itu memang cukup populer sebagai minuman untuk berbuka puasa. Penjualan dan produksinya meningkat sampai 100% dibandingkan hari biasanya. Produk Cap Panda sendiri merupakan produk musiman.

Selain KINO, produktivitas Orang Tua (OT) Group jelang bulan Ramadan juga melonjak jika dibanding hari-hari biasanya. Sebagai Head of Corporate and Marketing Communication OT Harianus Ikhtiar Zebua membenarkan, bulan Ramadan adalah peak season penjualan.

Meski tahun lalu kenaikan pendapatan pada Ramadan tak mencapai target. Tutum optimis bulan Ramadan kali ini dapat meraup untung dengan kenaikan 10% dari tahun lalu.

Harianus menambahkan, ia tak memasang target tinggi lantaran bercermin pada tahun lalu kondisi pasar yang tak terlalu sesuai harapan. “Rata-rata pendapatan tahun lalu memang tak terlalu menggembirakan, namun kami tetap berharap tahun ini dapat meningkat, kira-kira di atas 10%. Kami masih optimis untuk Ramadan tahun ini,” jelas Harianus ketika dihubungi, Jumat (11/5).

Guna meningkatkan produktivitas perusahaan, ada beberapa hal yang dilalukan oleh OT Group. Pertama, bergabung dengan berbagai program Ramadan, seperti bazar-bazar yang di adakan saat Ramadan, dan memperluas pasar distribusi.

“Kami sudah melakukan kerja sama dengan beberapa media untuk persiapan bulan Ramadan tahun ini, kami juga melakukan kerja sama dengan pemerintah,” ungkapnya.

Saat ini OT Group memiliki 500 titik pasar untuk target distribusi produk. Tutum menilai, pasar OT Group sudah cukup luas di Modern Trade. “Pada bulan Ramadan ini kami memang melakukan aktivitas marketing yang cukup masiv dengan harapan pendapatan lebih baik daripada tahun lalu,” kata Harianus.

Harianus optimistis Ramadan tahun ini dapat meraup untung lantaran OT Group juga telah melakukan beberapa inovasi. Sampai saat ini, semenjak kuartal I 2018 OT Group telah mengeluarkan 8 produk baru. OT Group mendorong pendapatan dengan melakukan inovasi yang lebih besar.

Bagi OT Group produk-produk yang melejit tingkat penjualannya saat Ramadan masih didomisasi oleh produk-produk wafer kaleng. “Banyak yang menggunakan untuk parsel, teh gelas juga masih menjadi produk yang tinggi peminatnya,” tutur Harianus.




TERBARU

[X]
×