Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian memastikan ketersediaan stok dan harga pangan pada ramadan tahun ini dapat terjaga. Pasalnya, produksi bahan pangan saat ini mampu memenuhi kebutuhan.
Untuk stok beras misalnya, Agung mengatakan stok beras saat ini cukup aman. Dia menjelaskan, saat ini stok beras di Bulog sekitar 1,2 juta ton, sementara di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) terdapat stok beras sekitar 43.349 ton.
“Jadi stok berlebihan, normalnya 23.000 - 30.000 ton. Harga beras saat ini memang lebih tinggi dibandingkan tahun lalu, namun dalam dua minggu ini ada kecenderungan menurun,” ujar Agung dalam Forum Merdeka Barat 9 tentang Ketersediaan Stok Pangan jelang Ramadan 2018, Jumat (11/5).
Agung memaparkan, selama bulan puasa dan idul fitri, perkiraan kebutuhan beras sebanyak 5.3 juta ton. Sementara pada bulan Mei dan Juni diperkirakan produksi beras mencapai 8,1 juta ton.
Selain beras, Agung pun mengatakan harga cabai dan bawang berbeda dengan tahun lalu. Agung pun memaparkan bahwa ketersediaan pasokan bawang dan cabai cukup.
Untuk bawang merah, perkiraan produksi pada Mei dan Juni tahun ini sebesar 306.000 ton dengan perkiraan ketersediaan bersihnya sekitar 252,700 ton. Sementara, kebutuhan dalam periode tersebut sekitar 216.600 ton.
Untuk cabai besar, produksi pada Mei dan Juni diperkirakan sekitar 224.500 ton dengan perkiraan kebutuhan sekitar 186.600 ton. Sedangkan perkiraan produksi cabai rawit pada Mei dan Juni sekitar 178.800 ton dengan kebutuhan sebesar 113.100 ton.
Kebutuhan minyak goreng pada bulan puasa dan idul fitri juga diklaim aman. Di mana, pada periode Mei dan Juni, total produksi minyak goreng sekitar 4,6 juta ton dengan perkiraan kebutuhan 1,49 juta ton.
Meski begitu, Agung mengatakan masih terdapat persoalan pada kedelai, daging sapi dan gula pasir. Namun, menurutnya pemerintah sudah mengambil tindakan khusus. Pada Juni - September mendatang, gula pasir juga sudah memasuki musim giling. Sementara, sampai saat ini Bulog masih memiliki stok sebanyak 400.000 ton.
“Untuk daging sapi secara nasional produksinya baru 80%. Namun, impor Indonesia sebanyak 42.000 ton pada 2018 jadi tidak perlu dikhawatirkan ketersediaannya di ramadan dan lebaran,” ujar Agung.
Berdasarkan data BKP, kebutuhan daging sapi pada Mei dan Juni tahun ini berkisar 116.400 ton sementara produksi daging sapi dalam negeri hanya sekitar 75.400 ton.
Agung pun menyoroti kenaikan harga daging ayam dan telur selama seminggu terakhir. Dia mengatakan, kenaikan harga tersebut dipengaruhi oleh kenaikan harga pakan akibat kenaikan dollar. Namun, dia mengatakan pemerintah pun akan mengajak produsen ayam dan telur untuk membahas hal ini.
Untuk masalah kebutuhan dan produksi, Agung bilang produksi ayam dan telur di dalam negeri masih bisa memenuhi kebutuhan nasional. Di mana, produksi ayam pada Mei dan Juni sekitar 626.100 ton dengan kebutuhan sebesar 535.100 ton sementara produksi telur sebesar 304.300 ton dengan kebutuhan sebesar 303.900 ton.
Menurut Agung, BKP pun berupaya untuk menstabilkan harga dan pasokan. Menurutnya, Kemtan, Kemdag, dan Bulog membuka lapak di pasar untuk mempengaruhi harga supaya tidak meningkat. Digelar pula bazar pasar murah, monitoring harian, pasar e-commerce bahan pokok pertanian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News