kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.902.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.254   -26,00   -0,16%
  • IDX 7.005   61,45   0,88%
  • KOMPAS100 1.020   9,19   0,91%
  • LQ45 779   10,37   1,35%
  • ISSI 230   -0,09   -0,04%
  • IDX30 401   6,24   1,58%
  • IDXHIDIV20 465   9,72   2,14%
  • IDX80 115   1,11   0,98%
  • IDXV30 116   1,36   1,19%
  • IDXQ30 129   1,78   1,39%

Industri mamin sulit dapat pasokan kelapa


Jumat, 14 Oktober 2016 / 15:27 WIB
Industri mamin sulit dapat pasokan kelapa


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Pelaku industri makanan minuman mengeluhkan sulitnya mendapatkan kelapa sebagai bahan baku. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) Adhi S Lukman mengakui, industri dalam negeri hanya mendapatkan pasokan kelapa 50% dari total kebutuhan bahan baku industri.

Dampaknya, para pelaku industri tidak bisa maksimal dalam memproduksi produk berbahan baku kelapa. Perusahaan enggan mengimpor kelapa karena tidak ada negara yang menginzinkan ekspor kelapa segar.

Menruut Adhi, kelangkaan kelapa di Indonesia akibat rendahnya produktivitas lahan, sulitnya sarana transportasi yang menghubungkan perkebunan dengan lokasi pabrik. Maklum saja, sampai sekarang kebun kelapa didominasi oleh kebun rakyat yang lokasinya sulit dijangkau.

" Praktik ekspor ilegal juga marak terjadi," katanya, Jumat (14/10).

Selain itu, kurangnya sumber daya manusia (SDM) saat musim panen. Adhi menyebutkan, saat ini sulit menemukan buruh petik kelapa saat musim panen. Alasannya, tipe tanaman kelapa merupakan kelapa rakyat yang tinggi.

Untuk meningkatkan produksi kelapa nasional, pemerintah harus melakukan peremajaan tanaman karena, usianya yang sudah tua. Pemerintah juga harus membuat pelarangan ekspor kelapa segar. Pasalnya, negara lain sudah menerapkan hal tersebut, seperti Filipina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×