kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri manufaktur berkontribusi 41,81% untuk ekonomi Jawa Barat


Senin, 04 Oktober 2021 / 15:11 WIB
Industri manufaktur berkontribusi 41,81% untuk ekonomi Jawa Barat


Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memfasilitasi pembangunan kawasan industri untuk menampung investasi. Sebab, selama ini aktivitas sektor industri telah berperan penting dalam memberikan efek yang luas bagi pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional. 

“Kami terus berupaya mengawal program dan kebijakan sektor industri agar tepat sasaran, termasuk dalam upaya mempercepat pengembangan kawasan industri di seluruh wilayah Indonesia,” kata Inspektur Jenderal Kemenperin Masrokhan dalam keterangan resminya kemarin. 

Kemenperin melakukan kunjungan kerja bersama anggota Komisi VII DPR RI yang dipimpin oleh Bambang Wuryanto, di Kawasan Industri Sentul Bogor, yang dikelola oleh PT Bogorindo Cemerlang, Jawa Barat pada Kamis (30/9) lalu.

Baca Juga: Ini evaluasi PPKM yang berakhir hari ini, apakah akan dilanjutkan?

Bambang menyampaikan, tujuan dilakukannya kunjungan kerja tersebut adalah untuk melihat secara langsung, fasilitas sarana dan prasarana yang ada pada Kawasan Industri Sentul, serta menyerap dan menghimpun aspirasi konstituen. 

Lebih lanjut Masrokhan memaparkan, di masa pandemi Covid-19, pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan yang mendukung sektor industri, sehingga berdampak pada kenaikan kinerjanya. Berdasarkan data BPS, pada kuartal II 2021, industri tercatat tumbuh sebesar 6,91%, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 7,07%.

Sektor industri pengolahan nonmigas juga masih menjadi motor penggerak bagi roda perekonomian nasional, dengan kontribusinya terhadap PDB nasional sebesar 17,34% pada kuartal II-2021.

Dengan demikian, Kemenperin pun bertekad untuk menjaga aktivitas sektor industri agar bisa berkontribusi dalam mempercepat upaya pemulihan ekonomi nasional. Langkah ini diwujudkan melalui penerbitan Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI).

Baca Juga: Kondisi ekonomi kuartal IV diramal membaik, analis rekomendasikan saham-saham ini

“Kami optimistis, dengan beroperasinya sektor industri, tentu akan membawa dampak positif bagi keberlangsungan investasi dan serapan tenaga kerja. Bahkan, turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah,” papar Masrokhan.

Menurut Masrokhan, Jawa Barat adalah salah satu provinsi yang memberikan kontribusi signfikan pada PDB nasional. Tercatat pada tahun 2020, Provinsi Jawa Barat memberikan kontribusi sebesar Rp 626 triliun atau 14,05% dari PDB nasional.

“Sektor industri pengolahan di Provinsi Jawa Baratmi menjadi kontributor terbesar bagi struktur PDRB Provinsi Jawa Barat, yaitu hingga 41,81%,” ujar Masrokhan.

Baca Juga: Awas, prediksi IHSG Senin (4/10) melemah, ini rekomendasi saham untuk trading

Berdasarkan komoditasnya, ekspor Jawa Barat di kuartal I-2021 didominasi oleh produk elektronik dengan pangsa sebesar 18,76% dari total ekspor, kemudian produk otomotif sebesar 17,67%, tekstil dan produk tekstil (TPT) sebesar 14,84%, serta kimia sebesar 7,92%.

Secara khusus, ekonomi Jawa Barat pada kuartal II-2021 secara year on year (yoy) tumbuh sebesar 6,13%. Hal ini menunjukkan pada kuartal II-2021 perbaikan ekonomi sudah terlihat semakin membaik, setelah empat triwulan terakhir ekonomi terkonstraksi karena dampak pandemi Covid-19.

Kemenperin mencatat, saat ini secara keseluruhan terdapat 42 kawasan industri diJawa Barat yang telah memiliki Izin Usaha Kawasan Industri dan telah beroperasi. Seluruh kawasan industri tersebut menempati lahan lebih dari 19.602,92 hektare.

Selanjutnya: Indeks manufaktur bisa tetap membaik hingga akhir tahun, kata ekonom

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×