Reporter: Ayu Utami Larasati | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi meminta, industri mebel nasional memperluas pasar mebel dalam negeri. Perluasan pasar di kandang sendiri itu bertujuan untuk mengimbangi pertumbuhan ekonomi nasional dan juga mengurangi pemakaian mebel impor.
"Pengusaha mebel harus mengisi dan menguasai dulu pasar domestik dulu,” kata Bayu, di Jakarta, Senin (12/3). Jika sudah sukses di dalam negeri, Bayu berharap agar meningkatkan kinerja ekspor.
“Tahun 2011 lalu, nilai ekspor tercatat US$ 2 miliar, tahun ini kami harap bisa sama," terang Bayu di Jakarta, Senin (12/3).
Permintaan Bayu untuk meningkatkan pasar di dalam negeri cukup beralasan. Selain adanya pertumbuhan ekonomi nasional, Bayu melihat adanya risiko penurunan kinerja ekspor mebel ke pasar Uni Eropa.
Dalam perkiraan Bayu, pasar mebel dalam negeri berpotensi mencapai US$ 10 miliar atau sekitar Rp 80-90 triliun. "Ini angka yang menjanjikan untuk industri mebel. Kami harus memastikan agar pasar itu diisi produk Indonesia,” terang Bayu.
Bayu berharap agar potensi pasar itu tidak dimanfaatkan oleh produk mebel impor, melainkan menjadi santapan bagi pengusaha di industri mebel di dalam negeri.
Sementara untuk pasar global, Batu mengatakan, industri harus mengambil peran lebih besar dengan cara meningkatkan desain produk. “Kuncinya yaitu, pengusaha harus mencari pasar yang cocok untuk desain produknya," jelas Bayu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News