kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Industri media di tengah pandemi Covid-19: Trafik naik, iklan menurun


Jumat, 05 Juni 2020 / 23:04 WIB
Industri media di tengah pandemi Covid-19: Trafik naik, iklan menurun
ILUSTRASI. Kantor Operasional Media Nusantara Citra (MNC) komplek RCTI Kebun Jeruk Jakarta/KONTAN/Carolus Agus W/28/04/2008.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri media alami peningkatan penonton selama masa pandemi Covid-19. Sayangnya, pada kesempatan yang sama secara bisnis dari iklan mengalami penurunan.

CEO Group Media Kompas Gramedia Andy Budiman menyatakan bahwa platform-platform digital Kompas mengalami kenaikan selama pandemi. Seperti di Bulan April 2020 dibandingkan dengan April 2019, kenaikan traffic-nya naik 134%.

"Kami bisa menyentuh pageviews sampai dua miliar, artinya ada sebanyak itu halaman digital dibuka oleh pembaca kami," ungkapnya saat video conference, Jumat (5/6).

Selain penambahan trafik, ada juga pergeseran pembaca platform digital Kompas yang awalnya didominasi pria, kini malah didominasi perempuan. Di masa Covid-19 ini pembaca perempuan platform digital mereka mencapai 60% sampai 70%.

Baca Juga: Pengguna Pay TV dan free online streaming meningkat saat pandemi Covid-19

Ia juga memaparkan di saat kanal mengenai pemberitaan Covid-19 mulai menurun perlahan, pemberitaan-pemberitaan daerah justru meningkat.

"Buat kami di media pemberitaan daerah harus dipertahankan bahkan ditingkatkan baik sekarang maupun sesudah Covid-19. Masyarakat daerah lebih tertarik update Covid-19 di daerahnya daripada di daerah lain," tambahnya.

Sayangnya, pada saat yang bersamaan Andy bilang secara bisnis iklan terdapat tren menurun. Ia memaparkan berdasarkan Nielsen, pada periode April advertisement index (adex) mengalami penurunan. "Dari Januari - Maret masih naik, tapi di April sudah mulai turun efek dari Covid-19," tambahnya.

Senada, EGM Divisi TV Video Telkom AA Gede Mayun Wirayuda menyebutkan IndiHome mengalami kenaikan cukup signifikan dari trafik penonton untuk genre series dan film.

Berbanding terbalik dengan trafik, dampak pandemi Covid-19 yang melemahkan ekonomi mengakibatkan pengiklan juga tinggal menyisakan sektor yang masih dicari masyarakat di era pandemi.

"Pemain di sektor F&B, kesehatan, sampai e-commerce masih mengiklan. Namun sektor lain terdampak menahan iklan-iklan mereka," ujarnya.

Sementara, Direktur Utama PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) David Fernando Audy memaparkan di tengah pandemi Covid-19 pihaknya masih mampu bertahan lantaran terbantu tingginya rating pada periode Ramadhan.

Ia mengaku saat periode tersebut acara sahur ratingnya meningkat pesat. Karenanya, dengan kenyataan iklan turun akibat pengurang biaya oleh berbagai perusahaan, iklan di MNC tetap berjalan.

"Kami kebantu rating tinggi, kalau bukan karena itu iklan kami akan turun [akibat pengurangan cost]," tuturnya.

Oleh sebab itu, Fernando mengaku kinerja perusahaan setidaknya masih akan bertahan di level yang sama dengan tahun lalu.

Adapun kenaikan iklan berasal dari sektor FMCG. Lebih lanjut, ia bilang di tengah pandemi ini sektor tersebut masih diincar masyarakat. "Kalau lihat laporan keuangan 6 emiten FMCG seperti Kino, Indofood, Mayora, Unilever, dan lainnya, rata-rata itu terbilang bagus," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×