kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Industri minyak goreng siapkan kemasan mini


Jumat, 03 Februari 2017 / 20:47 WIB
Industri minyak goreng siapkan kemasan mini


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Kebijakan pemerintah tentang minyak goreng wajib kemasan akan diberlakukan pada 1 April 2017. Beleid tersebut tertera dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Minyak Goreng Wajib Kemasan.

Pemberlakuan kebijakan tersebut sempat ditunda sebanyak tiga kali. Dampak implementasi beleid ini adalah penyetopan peredaran minyak goreng curah yang selama ini lebih banyak diminati di daerah dan pelosok di Tanah Air. Hal ini bisa memicu terjadi gejolak di daerah.

Untuk mengantisipasi kebijakan tersebut, industri minyak goreng siap menjual minyak goreng kemasan kecil mulai dari volume 200 gram hingga 1 liter. Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Togar Sitanggang mengatakan, industri minyak goreng akan menyiapkan kemasan minyak goreng dalam ukuran kecil sebesar gelas air mineral.

Dengan adanya minyak goreng dalam kemasan kecil, maka masyarakat yang ada di daerah dapat menjangkau pembelian minyak goreng. Pasalnya, selama ini, peredaran minyak goreng curah tinggi terjadi di daerah. Padahal minyak goreng curah itu tidak sehat.

"Nanti masyarakat akan menemukan di pasar tradisional minyak goreng dengan ketengan kecil yang berukuran 200 gram," ujar Togar, Jumat (3/2).

Togar menjelaskan, berdasarkan informasi yang diperoleh Gapki, pemerintah sudah tidak lagi memberikan toleransi dengan memberikan waktu perpanjangan atau penundaan pemberlakukan minyak goreng wajib kemasan. Pasalnya, sudah tiga kali kebijakan ini ditunda pelaksanaannya untuk menunggu kesiapan industri.

Togar mengakui, meskipun kebijakan ini sudah diterapkan nantinya, tapi tidak bisa langsung berjalan seperti yang diharapkan. Namun, minimal bisa dijalankan secara bertahap.

Bila kebijakan minyak goreng wajib kemasaran diterapkan, maka diharapkan tidak ada lagi peredaran minyak goreng curah yang banyak berasal dari bekas industri dan makanan cepat saji yang kemudian dijual ke masyarakat. "Adanya penjualan kemasaran, maka kita harapkan minyak goreng yang beredar lebih sehat," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×