Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dampak teknologi yang kian pesat diprediksi berpotensi menghilangkan lapangan pekerjaan. Namun di bidang otomotif tampaknya tidak terjadi karena adanya kolaborasi di dalamnya.
Harry Yanto, Marketing and Business Development Manager PT Kia Mobil Indonesia (KMI) menjelaskan, dalam platform jual beli dengan adanya online justru akan membantu tenaga penjual. Hal ini untuk bisa menjangkau konsumen lebih luas.
"Dalam lima sampai sepuluh tahun lagi perilaku pembelian kendaraan pasti akan berubah karena generasi milenial," kata Harry kepada Kontan.co.id, Jumat (27/10).
Menurutnya untuk kegiatan produksi belum berdampak besar. Hal ini karena jumlah penduduk yang banyak, upah yang masih terjangkau, serta adanya regulasi dari pemerintah maka saat ini tenaga kerja produksi masih tetap diperlukan.
Sedangkan, Mukiat Sutikno, Presiden Direktur PT Hyundai Motor Indonesia mengatakan, dari sisi teknologi akan membuat aktivitas bisnis semakin efisien. Misalnya memindahkan produksi barang dari satu area ke area lain. "Tapi kebutuhan sentuhan manusia tetap diperlukan di area lain, misalnya dalam pemeriksaan kualitas barang," kata Mukiat.
Sehingga pola kerja orang akan berubah. Pola pemasarannya pun tidak akan bersaing dengan yang online. "Ke depan pasti bercampur antara online maupun offline," kata Mukiat.
Sementara, Duljatmono, Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors mengatakan, selama pabrik yang ada tetap jalan dan ada penambahan kapasitas melalui investasi baru, menandakan tambahan lapangan kerja. Menurutnya jual beli mobil secara online masih memerlukan waktu. "Karena nilai pembelian mobil jumlahnya cukup besar. Bahkan orang perlu test drive juga," tutur Duljatmono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News