kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri otomotif dan furnitur tanggapi superdeduction tax


Jumat, 13 September 2019 / 19:55 WIB
Industri otomotif dan furnitur tanggapi superdeduction tax
ILUSTRASI. Produk Terbaru Toyota di GIIAS


Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto

"Itu akan lebih berdampak pada cashflow dan karena kami eksportir dengan pembeli yang besar, mereka tentunya memerlukan legalitas produk kami," sebut Wang.

Lebih jauh ia menyebutkan, sejumlah perusahaan lokal yang melaksanakan kegiatan ekspor mengharapkan iklim investasi yang positif. Semisal, dengan tidak membatasi bahan baku impor yang dibutuhkan untuk melakukan ekspor.

Menurutnya, impor bahan baku selama ini dilakukan karena industri dalam negeri belum bisa memenuhi kualitas yang dibutuhkan.

Seandainya kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dari dalam negeri, Wang menjamin perusahaan-perusahaan furnitur akan lebih memilih menyerap produksi dalam negeri.

Baca Juga: Pemerintah bisa mencabut insentif superdeduction tax bila tak efektif

Sayangnya, perbedaan kualitas yang jauh khususnya pada komponen penting disebut Wang sebagai alasan kenapa sejumlah perusahaan furnitur lebih memilih melakukan impor bahan baku.

"Pemerintah harus benar-benar memilah kebijakan yang efektif dan langsung ke sasaran," jelas Wang. Bahkan Wang beranggapan, pemerintah cukup meniru apa yang dilakukan negara-negara lain.

Satu hal yang tidak kalah penting baginya yakni tata kelola industri dari hulu ke hilir. Hal ini dianggap akan semakin mendorong industri.

Baca Juga: Keluarkan sejumlah biaya ini, perusahaan berhak dapat insentif superdeduction tax

"Koordinasi ini yang belum terlihat, mengenai PMK, magang dan pengembangan vokasi memang kami lakukan namun tidak besar dana yang kami keluarkan untuk program tersebut," jelas Wang.

Menurutnya, hal ini tidak akan serta merta mendorong pelaku industri untuk berbondong-bondong melakukan pengembangan vokasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×