kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,01   -1,74   -0.19%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri Pariwisata Indonesia Terus Menunjukkan Pertumbuhan


Selasa, 28 Februari 2023 / 23:02 WIB
Industri Pariwisata Indonesia Terus Menunjukkan Pertumbuhan
ILUSTRASI. ANTARA FOTO


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Tanah Air sudah semakin menunjukkan kebangkitan. Pencabutan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) terkait pandemi Covid-19 telah meningkatkan perjalanan wisata. 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, peningkatan telah mulai dirasakan per Januari 2022 dengan adanya pertumbuhan perjalanan wisata global ke Indonesia sebesar 152% dibanding Januari 2021.  "Jumlah wisatawan mancanegaranya mencapai 5,47 juta orang. Nilai devisanya mencapai US$6 73 miliar,” kata Sandiaga dalam paparan virtual Forum Wisata Selasa (28/2).

Dia menambahkan, target kedatangan wisatawan mancanegara untuk tahun 2023  mencapai sekitar 7,4 juta orang. Dari tenaga kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif diharapkan akan tumbuh 4 juta tenaga kerja baru, dibandingkan 22,89 juta tenaga kerja yang sudah ada pada 2022.
 
Sementara tahun 2022, jumlah wisatawan Nusantara  mencapai 703 juta atau tumbuh 16,5% secara tahunan. Pada 2023 targetnya cukup ambisius dan membutuhkan usaha yang luar biasa, yakni 1,4 miliar perjalanan.
 
Sandiaga mengatakan bahwa daya saing dan indeks pembangunan kepariwisataan Indonesia saat ini nomor dua di ASEAN, masih di bawah Singapura. Akselerasi pemulihan sektor pariwisata dilakukan melalui inovasi, adaptasi dan kolaborasi. Menurutnya, tahun 2022-2023 adalah tahun recovery pariwisata Indonesia. “Tahun 2024 kita targetkan menjadi awal tahun pertumbuhan,” tambahnya.
 
Momentum kebangkitan pariwisata global menjadi peluang mengembangkan potensi wisata lokal dan ekonomi kreatif Indonesia meningkatkan performa yang dampak lanjutannya adalah memperbesar peluang usaha dan lapangan kerja.
 
Untuk mencapai target kunjungan wisata ke depan, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu, mengatakan portofolio pariwisata Indonesia tetap akan fokus pada tiga hal, yakni budaya, alam, dan atraksi buatan. 

"Terbesar masih pada budaya. Oleh karena itu, Indonesia akan mendorong atraksi-atraksi budaya dengan dilengkapi event-event yang mendukungnya. Tahun 2023 akan ada 100 event besar yang akan diselenggarakan,” kata dia.

Sementara Direktur Angkutan Udara Kemenhub Putu Eka Cahyadhi menambahkan momentum recovery pariwisata Indonesia sudah terlihat dari perjalanan inbound pada awal 2023. Sepanjang 2023 ini, penerbangan masuk sudah meningkat 33%. “Pada Juni 2023 nanti pesawat terbesar di dunia saat ini, Airbus A380, akan mulai mendarat di Denpasar,” katanya.
 
Dukungan lain untuk recovery dan bangkitnya pariwisata Indonesia juga dilakukan pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berupa dukungan kepada tumbuhnya ekonomi kreatif. Muhammad Neil EL Himam, MSc, Deputy Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Kemenparekraf, mengatakan produk-produk kreatif menjadi salah satu pendorong kemajuan sektor pariwisata.
 
Himam mengatakan dukungan ekonomi kreatif ini juga semakin nyata dengan sudah adanya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2019 tentang Ekonomi Kreatif. Saat ini sudah ada 17 subsektor ekonomi kreatif. “Sekarang akan dikembangkan lokasi-lokasi untuk perfilman, karena film adalah salah satu kanal untuk memperkenalkan keindahan dan keunggulan daerah-daerah wisata,” katanya.
 
Dia menambahkan, ekonomi kreatif merupakan perwujutan nilai tambah dalam sektor wisata. Kemenparekraf memiliki sejumlah program untuk memajukan sektor ekonomi kreatif. Misalnya saja Akselerasi, Aksi Selaras Sinergi, sebuah program pendampingan penciptaan dan pemanfaatan produk-produk kreatif lokal.
 
Program lain yang tak kalah penting adalah Bedakan, Bedah Desain Kemasan. Ini adalah sebuah kerja sama untuk memperbaiki kemasan produk-produk UMKM. “Tujuannya agar produk-produk lokal, baik makanan, minuman atau oleh-oleh, tampilannya menarik dan dibeli wisatawan." pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×