kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri Pelayaran Menyongsong Tahun 2022 dengan Optimistis


Selasa, 28 Desember 2021 / 09:39 WIB
Industri Pelayaran Menyongsong Tahun 2022 dengan Optimistis
ILUSTRASI. Ketua Umum Indonesian National Shipowners' Association (INSA) Carmelita Hartoto. Industri Pelayaran Menyongsong Tahun 2022 dengan Optimistis


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

Keberhasilan ini, sambung Carmelita, tentu berkat konsistensi pemerintah menerapkan peraturan sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku saat ini. 

Pada sektor angkutan non peti kemas seperti tug and barges mungkin sedikit lebih baik, seiring dengan penaikan harga batubara dan CPO dunia di tahun ini.  

Para pelaku usaha pelayaran nasional juga akan memastikan ketersediaan angkutan kapal merah putihnya jenis tongkang dan tunda serta curah atau bulk, sehingga tidak perlu mendatangkan kapal bendera asing untuk mendukung kegiatan angkutan batubara, baik yang diperuntukkan untuk konsumsi domestik maupun ekspor.

Sedangkan pada sektor angkutan offshore dan migas, meski sempat mengalami tekanan karena penurunan harga minyak dunia pada awal pandemi, namun kini perlahan mulai membaik seiring dengan peningkatan aktivitas ekonomi yang mendorong permintaan BBM. 

Sementara pelayaran Roro/penumpang merupakan sektor yang paling berat menghadapi situasi pandemi ini. Pembatasan perjalanan orang membuat sektor ini harus mengalami penurunan kinerja sangat dalam.

Baca Juga: Kelangkaan kontainer secara global masih terjadi, begini kata INSA

Di sisi lain,  Carmelita juga bersyukur Indonesia telah melewati tahun-tahun penuh tantangan selama pandemi Covid-19 ini. Rasa syukur itu tidak lepas dari keberhasilan pemerintah dan masyarakat Indonesia menekan penularan virus Covid-19 secara signifikan. 

Indonesia pernah mengalami puncak pandemi Covid-19 pada Juni hingga Agustus lalu. Saat itu, penularan virus Covid-19 begitu tinggi sehingga membuat situasi darurat. 

Namun atas kebijakan yang tepat dan kerja sama seluruh pihak, Indonesia bisa keluar dari kondisi kritis tersebut.Di tengah kondisi sulit itu pemerintah mengambil keputusan yang tepat yakni mengambil kebijakan PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). 

Di saat bersamaan, kebijakan PPKM itu dibarengi dengan gencarnya vaksinasi bagi masyarakat Indonesia.“Setidaknya hingga saat ini, terbukti kebijakan PPKM dan vaksinasi ini cukup ampuh mengendalikan penularan Covid-19 di Indonesia, tanpa kita harus lockdown.”

Sejalan dengan keberhasilan pengendalian penularan Covid-19, kata Carmelita, Indonesia bisa berhasil memulihkan ekonomi secara perlahan.

Setelah mengalami resesi ekonomi pada 2020 hingga kuartal I 2021, ekonomi nasional berhasil rebound pada kuartal II 2021 yang tumbuh hingga 7,07% (yoy). Pemulihan ekonomi nasional tetap terjaga pada kuartal III 2021 yang tumbuh 3,51%.

Baca Juga: Kadin Indonesia punya dewan pengurus baru 2021-2026, ini susunan lengkapnya

Kementerian Keuangan memprediksi, ekonomi nasional pada kuartal IV 2021 juga akan tumbuh di atas 5 persen. Sehingga ekonomi nasional pada 2021 akan tumbuh sekitar 3,5% hingga 4%.

Pemulihan ekonomi nasional ini tidak lepas dari kelancaran kegiatan logistik Indonesia. Untuk itu, INSA sangat mengapresiasi kebijakan Kementerian Perhubungan yang tetap mendukung kelancaran kegiatan distribusi logistik dan transportasi nasional, sehingga pelabuhan domestik tidak mengalami kongesti seperti yang terjadi di luar negeri dan ekonomi nasional mengalami pemulihan. 




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×