Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
Demikian pula ketersediaan armada nasional yang tidak perlu melakukan blank sailling seperti halnya MLO, sehingga di saat pemulihan ekonomi, owner dan operator pelayaran peti kemas domestik masih dapat mencukupi ketersediaan peti kemas dan kapal dalam negeri.
“Kelancaran distribusi logistik dengan dukungan operator pelayaran peti kemas domestik ini perlu kita jaga terus untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional.”
Carmelita pun berpendapat, Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua belum lama ini juga membuat sedikit banyak perubahan pola kontainer. Setelah sebelumnya banyak pabrik yang tutup, kini produksi sudah mulai kembali dan menuju normal kembali.
Untuk itu, dia menilai tidak perlu ada penambahan kontainer kembali, karena pelayaran nasional tidak akan membiarkan kekosongan kapal yang akan memuat kargo.
Baca Juga: Tarif jasa pelabuhan di Tanjung Priok dinaikkan, INSA: Memberatkan!
Saat ini pelayaran kontainer domestik justru mengkonversi kapalnya menjadi lebih kecil. Misalnya, yang tadinya satu kapal 3000 Teus, kini menjadi dua unit kapal dengan ukuran 1500 Teus.
Penggunaan kapal lebih kecil karena penggunaan kapal besar juga tidak ada kargo yang terisi maksimal. Adapun adanya penyesuain tarif domestik masih di level wajar tidak se ekstrim di internasional.
“Semua ini hanya sementara jadi jangan khawatir kekurangan kapal, karena ini hanya dampak pandemi. Secepatnya akan kembali ke normal.”
Pada kesempatan penutupan akhir tahun ini, Carmelita juga menyampaikan selamat Hari Raya Natal bagi yang merayakan dan selamat tahun baru 2022.
“Masa sulit ini membuat kita banyak belajar dan beradaptasi.Kita berharap semua akan lebih baik di tahun depan. Selamat Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2022. Semoga tahun depan memberikan harapan baru bagi kita semua,” harapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News