kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Industri Pendingin Refrigerasi Bisa Terdampak oleh Penguatan Dolar AS


Senin, 09 Oktober 2023 / 14:58 WIB
Industri Pendingin Refrigerasi Bisa Terdampak oleh Penguatan Dolar AS
ILUSTRASI. Karyawan menunjukkan lembar mata uang dolar Amerika Serikat di money changer Ayu Masagung, Jakarta Pusat (24/8/2023). (KONTAN/Fransiskus Simbolon)


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan dollar AS terhadap rupiah diyakini berdampak signifikan terhadap produsen pendingin refrigerasi di Indonesia.

Merujuk Bloomberg, kurs rupiah menyentuh level Rp 15.612 per dollar AS pada Jumat (6/10) lalu. Rupiah kembali melemah 0,43% pada Senin (9/10) pukul 13.30 WIB di level Rp 15.679 per dollar AS. 

Sekretaris Jenderal Perkumpulan Perusahaan Pendingin Refrigerasi Indonesia (Perprindo) Andy Arif Widjaja mengatakan, penguatan dollar AS berpengaruh besar terhadap industri pendingin refrigerasi nasional karena hampir sebagian besar komponen produk tersebut masih harus diimpor dari negara lain..

"Contohnya, saat ini belum ada pabrik kompresor air conditioner di Indonesia, sehingga pelaku industri di dalam negeri masih harus impor kompresor," kata dia, Minggu (8/10).

Baca Juga: Rupiah Terus Melemah Terhadap Dolar AS, Begini Dampaknya Bagi Eksportir

Memang, ada beberapa produsen pendingin refigerasi yang berorientasi ekspor. Namun sayangnya, porsi ekspor pendingin refrigerasi tergolong tidak besar, sehingga kemungkinan penguatan dollar AS tidak berdampak signifikan bagi eksportir produk tersebut.

Untuk saat ini, mayoritas produsen pendingin refigerasi nasional masih fokus memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.

Menurut Andy, pada dasarnya masing-masing produsen memiliki strategi tersendiri dalam menyikapi pergerakan kurs di pasar. Perprindo pun menyarankan agar para anggotanya untuk dapat melakukan hedging guna mengurangi risiko fluktuasi mata uang asing, khususnya dollar AS.

"Kami juga berharap pemerintah bisa segera menstabilkan rupiah agar pasar tidak bergejolak," tandas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×