kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.946.000   19.000   0,99%
  • USD/IDR 16.330   14,00   0,09%
  • IDX 7.345   -53,46   -0,72%
  • KOMPAS100 1.030   -14,36   -1,37%
  • LQ45 782   -6,67   -0,85%
  • ISSI 245   -3,19   -1,29%
  • IDX30 405   -3,55   -0,87%
  • IDXHIDIV20 467   0,58   0,12%
  • IDX80 116   -1,36   -1,15%
  • IDXV30 118   -0,58   -0,49%
  • IDXQ30 130   -0,02   -0,02%

Industri tekstil dalam negeri keluhkan kenaikan biaya bahan baku tekstil


Kamis, 26 Juli 2018 / 21:03 WIB
Industri tekstil dalam negeri keluhkan kenaikan biaya bahan baku tekstil
ILUSTRASI. Pabrik industri tekstil


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri tekstil keluhkan kenaikan biaya bahan baku sebesar 13%. Hal tersebut dinilai karena ada biaya tambahan akibat adanya dumping sehingga harga bahan baku menjadi mahal.

Ernovian G. Ismy, Sekjen Asosiasi Pertekstilan Indonesia menyebutkan pemerintah membuat aturan anti dumping untuk serap polyester. Sayangnya hal tersebut berimbas pada harga bahan baku tersebut menjadi mahal.

Dia menyebutkan kebutuhan dalam negeri sudah banyak sedangkan suplai bahan baku kurang sehingga perlu ekspor. Namun, dari bahan baku yang impor mahal akibat damping yang berimbas pada harga menjadi mahal semua. “Jadi harga sampai barang jadi mahal semua. Efeknya marjin perusahaan berkurang,” ujarnya kepada kontan.co.id, Kamis (26/7).

Menurut Ernovian permasalahannya terletak pada harmonisasi antar sesama industri TPT. Dia bilang bawa karena bahan baku mahal, akibatnya pakaian menjadi impor juga. Sedangkan untuk yang membeli bahan impor dengan harga yang lebih mahal cenderung akhirnya menyasar ekspor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×