kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Industri tekstil dalam negeri keluhkan kenaikan biaya bahan baku tekstil


Kamis, 26 Juli 2018 / 21:03 WIB
Industri tekstil dalam negeri keluhkan kenaikan biaya bahan baku tekstil
ILUSTRASI. Pabrik industri tekstil


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri tekstil keluhkan kenaikan biaya bahan baku sebesar 13%. Hal tersebut dinilai karena ada biaya tambahan akibat adanya dumping sehingga harga bahan baku menjadi mahal.

Ernovian G. Ismy, Sekjen Asosiasi Pertekstilan Indonesia menyebutkan pemerintah membuat aturan anti dumping untuk serap polyester. Sayangnya hal tersebut berimbas pada harga bahan baku tersebut menjadi mahal.

Dia menyebutkan kebutuhan dalam negeri sudah banyak sedangkan suplai bahan baku kurang sehingga perlu ekspor. Namun, dari bahan baku yang impor mahal akibat damping yang berimbas pada harga menjadi mahal semua. “Jadi harga sampai barang jadi mahal semua. Efeknya marjin perusahaan berkurang,” ujarnya kepada kontan.co.id, Kamis (26/7).

Menurut Ernovian permasalahannya terletak pada harmonisasi antar sesama industri TPT. Dia bilang bawa karena bahan baku mahal, akibatnya pakaian menjadi impor juga. Sedangkan untuk yang membeli bahan impor dengan harga yang lebih mahal cenderung akhirnya menyasar ekspor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×