kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.074.000   -12.000   -0,58%
  • USD/IDR 16.499   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.699   70,40   0,92%
  • KOMPAS100 1.077   10,50   0,99%
  • LQ45 782   12,20   1,58%
  • ISSI 264   0,53   0,20%
  • IDX30 406   6,07   1,52%
  • IDXHIDIV20 472   4,64   0,99%
  • IDX80 119   1,25   1,07%
  • IDXV30 129   -1,04   -0,80%
  • IDXQ30 132   1,79   1,38%

Industri tekstil dalam negeri keluhkan kenaikan biaya bahan baku tekstil


Kamis, 26 Juli 2018 / 21:03 WIB
Industri tekstil dalam negeri keluhkan kenaikan biaya bahan baku tekstil
ILUSTRASI. Pabrik industri tekstil


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri tekstil keluhkan kenaikan biaya bahan baku sebesar 13%. Hal tersebut dinilai karena ada biaya tambahan akibat adanya dumping sehingga harga bahan baku menjadi mahal.

Ernovian G. Ismy, Sekjen Asosiasi Pertekstilan Indonesia menyebutkan pemerintah membuat aturan anti dumping untuk serap polyester. Sayangnya hal tersebut berimbas pada harga bahan baku tersebut menjadi mahal.

Dia menyebutkan kebutuhan dalam negeri sudah banyak sedangkan suplai bahan baku kurang sehingga perlu ekspor. Namun, dari bahan baku yang impor mahal akibat damping yang berimbas pada harga menjadi mahal semua. “Jadi harga sampai barang jadi mahal semua. Efeknya marjin perusahaan berkurang,” ujarnya kepada kontan.co.id, Kamis (26/7).

Menurut Ernovian permasalahannya terletak pada harmonisasi antar sesama industri TPT. Dia bilang bawa karena bahan baku mahal, akibatnya pakaian menjadi impor juga. Sedangkan untuk yang membeli bahan impor dengan harga yang lebih mahal cenderung akhirnya menyasar ekspor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×