Reporter: Noverius Laoli | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
GARUT. Setelah mati suri sekian lama, industri tenun Garut mulai bangkit. Hal tersebut dapat dilihat dari perkembangan industri tenun di kawasan tersebut dalam satu setengah tahun terakhir.
Menteri pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu mengungkapkan, saat ini, industri tenun Garut telah menunjukkan peningkatan dan inovasi yang berbasis kreativitas.
Salah satu buktinya adalah peningkatan harga kain tenun di Garut. Jika sebelumnya harga kain tenun Rp 150.000 per meter, saat ini harganya meningkat menjadi Rp 500.000 per meter. Peningkatan ini terjadi setelah Komunitas Cita Tenun Indonesia (CTI) memberikan pelatihan kepada para pengrajin.
"Kami berharap kebangkitan industri tenun di Garut dapat membangun ekonomi rakyat," ujari Mari, saat meninjau sentra kerajinan tenun di kampung Panawuan Sukajaya, Tarogong Kidul Garut, Rabu (27/6).
Okke Hatta Rajasa, Ketua Perkumpulan Cita Tenun Indonesia menambahkan, sejak berdiri tahun 2008 CTI telah melakukan pembinaan perajin tenun di tujuh daerah seperti Bali, Sumatera Selatan, Banten, Kalimantan Barat, Lombok, Sulawesi Tenggara, Garut, dan Majalaya.
Untuk meningkatkan kelestarian tenun Garut, CTI mengembangkan keahlian perajin dan melindungi hak cipta mereka. "Kami juga berusaha meluaskan pemasarannya," ujar Okke.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News