kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Infinite Frameworks Raih Pendapatan US$ 10 Juta


Senin, 08 Maret 2010 / 19:15 WIB


Reporter: Gloria Haraito | Editor: Test Test

JAKARTA. Industri animasi yang terus berkembang di pasar global membuat rumah produksi animasi lokal ikut kecipratan untung. Tengok saja, sepanjang tahun lalu rumah produksi animasi lokal Infinite Frameworks mengantongi pendapatan US$ 10 juta dari hasil penjualan karya-karyanya ke Kanada dan Prancis.

Industri animasi yang terus berkembang di pasar global membuat rumah produksi animasi lokal ikut kecipratan untung. Tengok saja, sepanjang tahun lalu rumah produksi animasi lokal Infinite Frameworks mengantongi pendapatan US$ 10 juta dari hasil penjualan karya-karyanya ke Kanada dan Prancis.

Menurut Daniel Harjanto, Manajer Teknik Kinema, pendapatan itu diperoleh dari jasa produksi film animasi berdurasi panjang, materi pembuatan program di Discovery Channel, National Geography, iklan TV, post-production, dan spesial efek film.

Rumah produksi milik PT Kinema Systrans Multimedia membidik Kanada karena negara tersebut merupakan produsen terbesar serial animasi TV di dunia. "Sementara Prancis merupakan produsen terbesar serial animasi TV di Eropa," ujar Daniel kepada KONTAN belum lama ini. Perusahaan yang menjadi mitra Infinite misalnya Nelvana, Ellion Animation, Ellipsanime, dan Xilam Animation Studio.

Sedangkan contoh film produksi studio milik Michael Wiluan tersebut misalnya Rollbots sebanyak 26 seri. Dalam film berdurasi 22 menit per seri itu, Infinite mengerjakan layanan animasi untuk Elliot Animation Studio. Setiap serinya menelan biaya produksi animasi senilai 50.000 dollar Kanada. Film itu diedarkan melalui YTV, KidsTV, dan DVD.

Ada pula Garfield Show sepanjang 10 seri. Dalam film berdurasi 11 menit per serinya itu, Infinite mengerjakan layanan animasi dan render untuk Ellipsanime. Film yang diputar di Cartoon Network Asia ini menelan biaya sekitar 20.000 Euro per seri.

Tak hanya itu. derap langkah Infinite juga terekam di layar lebar lewat Sing to the Dawn, atau yang di Indonesia dikenal dengan Meraih Mimpi. Film yang menelan biaya produksi sebesar US$ 5 juta tersebut berhasil menjual sekitar 500.000 tiket penonton.

Menurut Daniel, perbedaan film animasi seri dan layar lebar terletak pada kecepatan produksi. Dalam film seri, gerak tidak banyak dilakukan dalam bingkai lebar. Segala sesuatunya perlu diperhitungkan dalam jangka waktu produksi yang sangat pendek. Sebaliknya pada film layar lebar, waktu produksi lebih lama sehingga memungkinkan mengambil adegan dalam bingkai yang lebih lebar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×