Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Bisnis properti yang mulai melambat dari awal tahun membuat industri semen mulai memalingkan perhatian ke bidang infrastruktur. Maklum, proyek infrastruktur, terutama yang digelar oleh pemerintah, terbilang masih cukup berlimpah tahun ini.
Menurut Widodo Santoso, Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia (ASI), sektor properti masih menjadi andalan penjualan semen nasional di kuartal I-2014 lalu. Sektor ini memberi kontribusi penjualan sebanyak 75%. Sedangkan sisanya, yakni 25%, berasal dari proyek infrastruktur.
Namun, melihat tren pengembangan properti yang agak tersendat tahun ini, Widodo yakin, sektor infrastruktur bisa menjadi penopang penjualan semen domestik sampai akhir tahun ini. "Infrastruktur mestinya bagus tahun ini karena anggaran dari pemerintah naik 15% tahun ini dari tahun lalu," ujarnya kepada KONTAN, Minggu (4/5).
Melihat tren demikian, portofolio penjualan semen pun bisa berubah, yakni sebesar 30% di bidang infrastruktur dan 70% di properti. "Proyek infrastruktur pemerintah akan mulai pada bulan Mei ini seperti proyek jalan tol di Medan, Bitung, dan Jawa Timur akan dimulai di semester dua tahun ini. Jadi infrastruktur cukup baik tahun ini," tambahnya.
Sementara itu, terkait dengan kenaikan tarif dasar listrik yang mulai berlaku Mei ini, beban produksi industri semen bisa naik sebesar 3%-5%. Imbasnya adalah harga semen bisa naik.
Namun, Widodo tidak bisa menyebutkan potensi kenaikan harga jual semen akibat kenaikan tarif listrik itu. "Perusahaan yang menentukan," ujarnya. Catatan saja, listrik menyumbang 15%-18% dari total beban produksi semen.
Lebih lanjut, Widodo menjelaskan, kenaikan tarif listrik tidak serta merta berpotensi menurunkan kapasitas produksi industri semen. Sebab, hal ini sangat tergantung dari permintaan pasar domestik.
Sementara itu, PT Semen Baturaja Tbk dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) belum lama ini berencana mengerek harga jual semen 1% akibat imbas kenaikan tarif listrik dan biaya produksi lainnya. Saat ini, harga jual semen Baturaja sebesar Rp 925.713 per ton. Tahun lalu, perusahaan ini mengerek harga jual empat kali.
Berdasarkan data dari ASI, pada kuartal pertama tahun ini, industri semen domestik berhasil menjual semen sebanyak 14,03 juta ton, atau naik 3,6% dari periode yang sama tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News