kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45997,15   3,55   0.36%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ingin bisnis efisien? Startup Pindai tawarkan teknologi pengenalan wajah berbasis AI


Sabtu, 14 September 2019 / 17:15 WIB
Ingin bisnis efisien? Startup Pindai tawarkan teknologi pengenalan wajah berbasis AI
Startup baru bernama Pindai menawarkan pengenalan wajah berbasis AI


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Indonesia kini bisa dibilang negara dengan kelahiran startup yang terus berkembang dan beragam. Namun sedikit yang sudah menyasar bidang artificial intelligence (AI) khususnya dengan pengenalan wajah. Startup yang muncul lebih banyak yang menawarkan bisnis jasa perdagangan.

Belum banyak yang menyasar ke area teknologi informasi. Padahal kedepan pertarungan bisnis tergantung dengan teknologi informasi dan big data. Salah satu startup yang kini sedang menjajal bisnis di bidang AI dengan pengenalan wajah adalah Pindai di bawah naungan PT Pindai Algoritma Indonesia.

Baca Juga: Bangun aplikasi super regional, Grab siapkan US$ 150 juta untuk investasi AI

Founder Pindai Ganda Satria mengungkapkan, sistem teknologi Pindai bisa digunakan untuk berbagai macam keperluan bisnis sekaligus bisa memberikan solusi terhadap kelangsungan bisnis perusahaan yang konsen akan efisiensi, akurat, dan cepat.

"Paling mudah dipahami dari bisnis Pindai adalah, kami bisa develop face absensi, jadi absen memakai pengenalan wajah. Mirip e-KTP atau pengenalan wajah di ponsel," ungkap dia beberapa waktu lalu kepada Kontan.co.id.

Tak hanya itu, dengan mesin pengenalan wajah berbasis AI yang dimilikinya, Ganda menawarkan teknologi yang bisa mendekatkan sebuah brand dengan pelanggan. Dengan menaruh kamera yang dihubungkan dengan AI maka tanpa perlu pelanggan menyebutkan pesanan, maka sang pramusaji sudah bisa mengetahui pesanannya.

"Begitu dia datang, ada kamera yang menyorotnya, lalu langsung masuk ke sistem yang pernah dia pesan (Big Data). Maka pramusaji bisa langsung tahu ketika dia memesan lengkap dengan nama pelanggan itu," imbuh dia.

Ganda mengatakan, selain kedua contoh itu masih banyak yang bisa dilakukan Pindai untuk mendukung bisnis korporasi. "Bukan hanya dua contoh itu yang bisa kami berikan solusi, masih banyak lagi, tergantung keinginan klien," ujar dia.

Baca Juga: Indosat Ooredoo (ISAT) meluncurkan chat-bot INDIRA

Ganda menceritakan, teknologi komputasi visual dengan pengenalan wajah awalnya memang pengembangan dari bisnis perusahaannya yang lain. Selama ini Ganda dan beberapa rekannya sudah berbisnis media luar ruang.

Namun, lantaran, ingin memberikan data akurat kepada kliennya soal data yang melihat iklan di media luar ruang tersebut, maka dipasanglah kamera dengan sistem AI tersebut di sudut media luar ruang itu. "Jadi saya bisa tahu siapa yang melihat iklan itu, sampai ke profil orangnya," imbuh dia.

Ganda mengatakan, dengan mesin AI yang dimilikinya, keakuratan bisnis akan menjadi lebih pasti dan bisa menentukan arah ekspansi usaha dari sebuah brand. "Karena data ini bisa kami buat real time untuk para klien," ungkap Ganda.

Baca Juga: Shell kembangkan teknologi kecerdasan buatan

Lebih dari itu, kata Ganda pihaknya menawarkan beragam bisnis, pertama artificial intelligence yang mencakup komputasi visual, pengenalan wajah, dan pembelajaran mesin.

Kedua IoT yang mencakup di mana pun internet terhubung, klien dapat mengontrol dan mengotomatisasi perangkat apa pun untuk memastikan produk dan layanan klien selalu dikirimkan sesuai jadwal. Ketiga, sistem development dan keempat adalah big data.

Bisnis IoT lagi booming

Ganda mengatakan, pihaknya juga bisa mendevelop IoT yang sekarang sedang banyak dikenalkan berbagai pihak. "Kami bahkan bisa mengetahui secara real time pemakaian listrik rumah tangga dengan memasang chip di meteran listrik," imbuh dia.

Kata Ganda, data ini sangat penting bagi PLN jika ingin melihat konsumsi listrik di suatu daerah. Bahkan sampai detil rumah mana yang pemakaiannya besar dan rumah mana yang pemakaian listriknya kecil.

Baca Juga: Saat ini, bisnis tak bisa lagi bendiri sendiri dan andalkan pendapatan utama

Sistem IoT ini akan menjadi bisnis masa depan karena bisa lebih efisien untuk penghematan energi. "Kami sudah membuat cabang di Malang, saat ini juga kami sedang melakukan rekrutmen karyawan," ujar dia.

Dia menilai, bisnis AI dan IoT serta Big Data akan membuat bisnis perusahaan atau bahkan pekerjaan di kementerian dan lembaga pemerntahan bisa lebih cepat, akurat dan efisien.

"Selain untuk korporasi, kami juga ingin menawarkan kepada pemerintahan yang membutuhkan teknologi ini untuk berbagai macam pekerjaan," tuturnya. Yang pasti dengan teknologi nyang dimiliki Pindai pekerjaan pemerintahan bisa lebih cepat yang ujungnya paripurna terhadap pelayanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×