kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ingin punya unit apartemen! Sekaranglah waktu yang tepat untuk membeli


Rabu, 08 Juli 2020 / 17:38 WIB
Ingin punya unit apartemen! Sekaranglah waktu yang tepat untuk membeli


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Colliers International Indonesia (CII), lembaga konsultasi properti menyatakan tahun ini penyerapan pasokan apartemen menurun 1% sampai 2% sampai akhir tahun.

Penurunan penyerapan sektor apartemen di Jakarta sudah terjadi sejak tahun 2015 lalu dan masih berlangsung hingga saat ini.

Berdasarkan riset Colliers, angka penyerapan (take up rate) untuk sektor apartemen di Jakarta sejak tahun 2015 mencapai 10.620 unit, lalu menurun pada tahun 2016, sebanyak 8.867 unit, pada 2017 turun lagi menjadi 8.243 unit, pada tahun 2018 menjadi 5.898 unit, dan 2019 menjadi 4.682 unit.

Sedangkan pada periode kuartal I 2020 ini penjualan apartemen Jakarta baru mencapai 1.214 unit saja. Adapun di kuartal II 2020, serapan cenderung stagnan dengan angka pasokan apartemen sebanyak 211.944 unit dan prediksi serapan hanya di angka 1.041 unit saja.

"Berbeda dengan rumah tapak, apartemen mayoritas dibeli oleh kalangan investor dan situasi bisnis yang terus menurun ditambah pandemi telah membuat kalangan ini wait and see yang membuat sektor apartemen terus mengalami penurunan," jelas Ferry Salanto, Associate Director of Research CII, dalam pemaparan kinerja properti yang berlangsung virtual, Rabu (8/7).

Namun begitu, ia menilai situasi ini adalah saat yang baik bagi kalangan pengguna (end user) untuk segera membeli apartemen karena banyak kemudahan yang diberikan oleh pengembang. Ditambah lagi, suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) terus turun.

"Ini justru menjadi saat yang sangat baik untuk konsumen end user segera take action untuk membeli properti,” ujarnya.

Ferry memberikan rekomendasi, saat situasi bisnis yang masih sulit akibat pandemi Covid-19 seperti saat ini, seharusnya pengembang juga menjadi lebih realistis terkait produk properti yang dikembangkannya.

Produk yang dikembangkan sebaiknya menyasar pasar yang riil, yakni kelas menengah hingga menengah ke bawah. Tidak lupa disertai dengan gimmick marketing seperti bundling dengan promo perbankan sehingga kemudahan yang ditawarkan menjadi semakin banyak.

Sementara untuk segmen menengah ke atas, menurut Ferry, situasi pasarnya masih belum terlalu bagus.

“Menurut saya, kalau memang sudah ada rencana untuk membeli dan uangnya tersedia, disegerakan saja karena situasinya saat ini pasar konsumen. Beberapa properti yang dekat dengan hub transportasi juga akan memberikan banyak kelebihan ke depannya karena nanti yang dicari itu time travel (waktu perjalanan) bukan jarak lagi,” tutup Ferry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×