kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.596.000   -9.000   -0,35%
  • USD/IDR 16.805   35,00   0,21%
  • IDX 8.644   106,34   1,25%
  • KOMPAS100 1.196   14,99   1,27%
  • LQ45 852   6,61   0,78%
  • ISSI 309   4,03   1,32%
  • IDX30 439   3,37   0,77%
  • IDXHIDIV20 514   3,08   0,60%
  • IDX80 133   1,39   1,06%
  • IDXV30 139   1,20   0,87%
  • IDXQ30 141   0,87   0,62%

Inhutani siapkan Rp 40 miliar untuk belanja modal


Rabu, 22 Februari 2012 / 08:09 WIB
ILUSTRASI. DP 0 persen dimulai, cicilan KPR rumah harga Rp 400 juta mulai dari Rp 3 juta/bulan. KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Bernadette Christina Munthe | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Perusahaan kehutanan pelat merah, PT Inhutani I merencanakan belanja modal sebesar Rp 40 miliar hingga Rp 50 miliar tahun ini. Jumlah ini menurut Direktur Utama Inhutani I Irsyal Yasman naik di kisaran 10% hingga 15%, sesuai arahan pemegang saham. Irsyal mengatakan seluruh belanja modal ini akan didanai dari kantong sendiri.

Irsyal mengatakan sebesar Rp 20 miliar hingga Rp 30 miliar akan digelontorkan untuk logging dan pembangunan infrastruktur jalan di lokasi Hutan Tanaman Industri (HTI) milik perusahaan di kawasan Kalimantan Timur. Tahun ini, perusahaan yang memproduksi kayu dan getah pinus ini juga akan masuk ke industri karet dengan membuka HTI karet seluas 500 Ha di Kalimantan Timur dengan investasi kurang lebih Rp 10 miliar.

"Ke depan kami akan bekerja sama dengan Perhutani untuk membuka HTI dengan skala lebih besar, sekitar 5.000 Ha. Saat ini kami sedang mengkaji sumber pendanaannya. Kalau sudah sebesar ini tentu kami akan mengkaji sumber pendanaan dari luar seperti perbankan," kata Irsyal ketika dihubungi KONTAN, Selasa(21/2).

Irsyal berharap kajian ini bisa segera rampung sehingga rencana pembukaan HTI karet ini bisa direalisasikan tahun ini atau awal 2013. Selain menunggu kajian pembukaan HTI karet yang lebih besar, Irsyal mengatakan perusahaan saat ini menunggu kelarnya SK Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) Definitif agar dapat memanen HTI mereka di Gowa, Sulawesi Selatan seluas 6.000 Ha.

Irsyal mengatakan perusahaan telah sejak 2 tahun lalu mengurus perizinan untuk mengubah SK IUPHHK sementara menjadi SK IUPHHK definitif agar bisa memanen HTI mereka di Gowa. Irsyal mengatakan tanaman yang sudah cukup usia untuk dipanen, di atas 10 tahun hingga 18 tahun belum berani mereka panen karena masalah legalitas.

Dengan luas lahan 6.000 Ha, HTI di Gowa, Sulawesi Selatan ini sebenarnya memiliki potensi produksi sebesar 30.000 m3 per tahun. Irsyal mengatakan industri pengolahan kayu di sekitar kawasan HTI menyatakan siap menyerap produksi ini. Saat ini menurutnya surat sudah berada di Kementerian Hukum dan HAM untuk disahkan.

"Kami terus kawal prosesnya. Mudah-mudahan 1-2 bulan ini selesai, langsung kami urus perizinannya dan nanti Juni kami sudah bisa panen. Kalau lancar, ini bisa menambah produksi kami menjadi 300.000 m3 dari target semula 270.000 m3," kata Irsyal.

PT Inhutani I yang berdiri sejak 1973 memiliki Izin Usaha Pengelolaan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam (IUPHHKA) seluas 630.000 Ha yang berlokasi di Kalimantan Timur dan Sulawesi. Inhutani I memproduksi kayu bulat, kayu olahan, getah pinus dan mengusahakan hutan wisata Bukit Bangkirai di Kalimantan Timur dan Wanawisata Borisallo di areal HTI Gowa Maros.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×