kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini 5 ruang perkantoran bertarif mahal di Jakarta


Senin, 08 Juli 2013 / 15:08 WIB
Ini 5 ruang perkantoran bertarif mahal di Jakarta
ILUSTRASI. Logo?Bitcoin ditampilkan di luar toko tempat cryptocurrency diterima sebagai metode pembayaran di San Salvador, El Salvador, Selasa (1/2/2022). REUTERS/Jose Cabezas


Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Lembaga konsultan properti Colliers International mencatat ada beberapa gedung perkantoran di Jakarta yang berkelas premium. Gedung perkantoran tersebut dianggap memiliki fasilitas yang mewah dan juga harga sewa yang mahal.

Ferry Salanto, Asociate Director Research Colliers International menjelaskan, kelima gedung tersebut adalah Energy Tower di SCBD, Menara BCA di Thamrin, World Trade Centre II di Sudirman, Equity Tower di SCBD dan The Plaza di Thamrin.

"Kelima gedung tersebut mempunyai tarif sewa (rent) rata-rata per bulan US$ 50 per meter persegi (m2)," jelas Ferry, Senin (8/7). Angka tersebut untuk ruang kosong yang masih tersedia di masing-masing gedung.

Ada beberapa kriteria yang menjadi pertimbangan sebuah gedung perkantoran masuk di kelas (grade) A, kelas B dan premium. Kriteria tersebut seperti lokasi dan luas gedung, luas tiap lantai, serta fasilitas yang dimiliki gedung tersebut.

"Gedung premium itu harus punya unsur yang tidak dimiliki oleh gedung grade A. Antara lain, gedung tersebut termasuk dalam kategori ramah lingkungan (green building) dan juga kualitas dari gedung tersebut," imbuh Ferry.

Bagus Adikusumo, Director Office Services Colliers International, menambahkan, meski harga sewanya mahal, gedung tersebut tetap diminati pasar. Terutama, bagi perusahaan asing yang mau berkantor di Indonesia.

Alasannya, jika dibandingkan dengan tarif sewa di negara lain seperti di Singapura, tarif sewa gedung perkantoran di Indonesia masih lebih murah. "Perusahaan asing banyak yang masuk ke Indonesia seperti RIM (Research In Motion), Google, dan Yahoo," jelas Bagus.

Dia bilang, kelima gedung perkantoran premium tersebut sudah mempunyai okupansi lebih dari 95%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×