kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.409.000   5.000   0,21%
  • USD/IDR 16.711   34,00   0,20%
  • IDX 8.708   75,21   0,87%
  • KOMPAS100 1.194   10,97   0,93%
  • LQ45 855   8,04   0,95%
  • ISSI 311   3,43   1,12%
  • IDX30 442   2,19   0,50%
  • IDXHIDIV20 514   0,31   0,06%
  • IDX80 134   1,40   1,06%
  • IDXV30 141   0,73   0,52%
  • IDXQ30 141   0,34   0,24%

Ini Alasan Sampoerna Agro (SGRO) Percaya Diri Produksi Naik 8% di Akhir 2025


Senin, 08 Desember 2025 / 09:44 WIB
Ini Alasan Sampoerna Agro (SGRO) Percaya Diri Produksi Naik 8% di Akhir 2025
ILUSTRASI. Sampoerna Agro (SGRO) masih optimistis produksi CPO bisa naik di kisaran 5%-8% pada tahun 2025


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) percaya diri bahwa pertumbuhan produksi bisa tercapai hingga 8% di akhir tahun 2025.

Head of Investor Relation SGRO, Stefanus Darmagiri mengatakan, SGRO memperkirakan produksi minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) SGRO tumbuh di kisaran 5%-8% pada 2025.

“Ini seiring dengan meredanya dampak dari El-Nino yang terjadi pada semester kedua 2023 dan berdampak terhadap produksi Perseroan pada 2024,” ujarnya kepada Kontan, beberapa waktu lalu.

Sayangnya, target produksi tandan buah segar (TBS) dan CPO SGRO di tahun 2026 sedang dalam proses penyusunan budget.

Baca Juga: Peran Diagnostik Penting Memperkuat Fondasi Ketahanan Kesehatan Nasional

Proyeksi target pertumbuhan pendapatan SGRO pada 2025 dan 2026 juga sangat dipengaruhi oleh pergerakan harga jual CPO. Sehingga, sangat bergantung kepada mekanisme pasar (supply dan demand) serta fluktuatif harga.

”Dengan harga CPO yang diperkirakan akan tetap baik tahun 2025 dan produksi CPO dan TBS yang diperkirakan akan lebih baik dari tahun sebelumnya, diharapkan dapat membantu terhadap kinerja keuangan pada tahun 2025 ini,” tuturnya.

Lebih lanjut, Stefanus bilang, SGRO tetap fokus pada bisnis inti di perkebunan kelapa sawit. Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh perseroan adalah dengan terus meningkatkan produktivitas CPO melalui Best Agronomy Practices. Yaitu, terus fokus melanjutkan program intensifikasi yang telah berjalan pada tahun-tahun sebelumnya seperti mekanisasi, water management system, peningkatan infrastruktur dan digitalisasi untuk meningkatkan monitoring, efektifitas produksi dan efisiensi kerja di kebun.

“Diharapkan ini dapat meningkatkan kinerja operasional perseroan,” ungkapnya.

Asal tahu saja, Grup Sampoerna Strategic baru saja melepas kepemilikannya pada SGRO. Nilai transaksi tersebut sebesar Rp 9,4 triliun atau Rp 7.903 per saham.

Melalui Twinwood Family Holdings Limited, Grup Sampoerna menjual seluruh kepemilikan saham mereka pada SGRO yang totalnya 1,19 juta saham atau 65,72% kepada AGPA Pte. Ltd., anak perusahaan POSCO International Corporation (POSCO International).

 

Per kuartal III 2025, SGRO mencetak penjualan Rp 4,61 triliun. Ini naik dari Rp 3,37 triliun per kuartal III 2024.

Laba bersih naik dari Rp 367,89 miliar per kuartal III 2024 menjadi Rp 1 triliun per kuartal III 2025.

Selanjutnya: Mata Uang Asia Bergerak Tipis Senin (8/12) Pagi: Won Korea & Dolar Taiwan Paling Kuat

Menarik Dibaca: Mau Kulit Bersih Bebas Jerawat? Terapkan 5 Pola Makan Sehat Ini dari Sekarang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×