Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebutuhan akan deteksi dini dan diagnosis yang akurat terus menjadi sorotan seiring meningkatnya beban penyakit di Indonesia. Lonjakan penyakit tidak menular (PTM) seperti diabetes, kanker, dan gangguan kardiovaskular telah mendorong urgensi sistem diagnostik yang lebih kuat, cepat, dan tepat.
WHO mencatat bahwa PTM kini menyumbang lebih dari 70% kematian di Indonesia. Kondisi ini memperberat tekanan terhadap sistem layanan kesehatan yang selama ini masih berfokus pada kuratif. Padahal, berbagai studi menunjukkan bahwa diagnosis yang cepat dan tepat dapat menurunkan risiko komplikasi, mengurangi biaya perawatan, serta meningkatkan peluang kesembuhan pasien.
Marketing Manager PT Sysmex Indonesia, Agnes Octavia Lizandi, mengatakan deteksi dini sebagai langkah paling strategis dalam memutus rantai penyakit. Identifikasi kondisi sejak tahap awal memungkinkan intervensi segera sebelum penyakit berkembang menjadi lebih kompleks. Pada penyakit seperti kanker atau diabetes, keterlambatan diagnosis sering berarti biaya perawatan yang jauh lebih besar serta menurunnya kualitas hidup pasien.
Baca Juga: Pacu Bisnis Alat Kesehatan pada 2025, Kalbe Farma Optimistis Tetap Tumbuh di 2026
Dia menegaskan bahwa kualitas sistem diagnosis memiliki dampak langsung pada peningkatan harapan hidup. “Semakin baik deteksi penyakit dilakukan, semakin besar peluang masyarakat mencapai usia lanjut dalam kondisi sehat,” kata dia, Sabtu (6/12/2025).
Menjawab tantangan kesehatan saat ini, PT Sysmex Indonesia kembali menggelar 10th Sysmex Scientific Seminar, forum ilmiah dua tahunan yang mempertemukan dokter, tenaga medis, akademisi, dan pemangku kepentingan untuk memperkuat fondasi diagnostik sebagai bagian penting kesehatan populasi.
Seminar ini menyoroti peran strategis laboratorium dalam mendukung Transformasi Kesehatan 2025–2029, khususnya pendekatan promotif, preventif, dan deteksi dini. Indonesia menghadapi beban ganda penyakit, kasus PTM seperti diabetes, jantung, dan kanker yang terus meningkat, sementara penyakit menular seperti TB dan sepsis masih tinggi, sehingga membutuhkan sistem diagnostik yang lebih kuat, akurat, dan terjangkau.
Melalui sesi ilmiah lintas bidang, mulai hematologi, urinalisis hingga hemostasis, seminar menghadirkan pembaruan diagnostik yang dapat langsung diterapkan di layanan kesehatan. Inovasi mencakup parameter lanjutan untuk deteksi sepsis, evaluasi anemia dan thalassemia, serta analisis koagulasi untuk identifikasi gangguan trombosis.
Baca Juga: Halodoc Perluas Skrining Komunitas, Tekan Risiko Penyakit Tidak Menular
Presiden Direktur PT Sysmex Indonesia Emilani Nababan menegaskan komitmen perusahaan menghadirkan teknologi diagnostik yang relevan bagi kebutuhan nasional. Melalui forum ini, kami ingin mengajak para praktisi kesehatan memperkuat peran diagnostik sebagai garda terdepan pencegahan dan pengendalian penyakit di Indonesia,” ujarnya, Sabtu (6/12/2025).
Sementara Frank J. Buescher, Presiden dan CEO Sysmex Asia Pacific, menyoroti pentingnya pemanfaatan data klinis melalui teknologi terintegrasi seperti Caresphere dan machine learning untuk meningkatkan kualitas keputusan medis dan kebijakan kesehatan.
Digitalisasi juga menjadi fokus utama, terutama dalam menyelaraskan hasil antar fasilitas kesehatan dan memperkuat konsistensi pengambilan keputusan. Hal ini sejalan dengan agenda pemerintah dalam integrasi sistem informasi kesehatan nasional.
Medical Scientific & Public Affairs Manager PT Sysmex Indonesia Sully Kosasih menegaskan bahwa diagnostik adalah pilar utama kesehatan masyarakat. Deteksi dini yang tepat akan menekan beban penyakit kronis dan meningkatkan efisiensi sistem kesehatan.
Baca Juga: Apindo: Penetapan Upah Minimum Sektoral Harus Berbasis Kesehatan Industri
Sysmex Indonesia menilai kolaborasi antara tenaga medis, pemerintah, dan industri diagnostik sebagai kunci keberlanjutan kesehatan nasional. Melalui forum ilmiah ini, integrasi inovasi diagnostik dan kebutuhan kesehatan publik diharapkan memberi dampak nyata bagi masyarakat.
Sebagai bagian dari Sysmex Corporation dari Jepang, PT Sysmex Indonesia yang berdiri sejak 2002 menyediakan solusi diagnostik komprehensif dari hematologi, urinalisis, koagulasi, kimia klinik, imunologi, flowcytometry hingga sistem informasi laboratorium, HIS, dan EMR.
Melalui inovasi dan penguatan deteksi dini, Sysmex Indonesia berkomitmen mendukung pemerintah dalam pengendalian penyakit dan peningkatan ketahanan kesehatan nasional. Saat ini, perusahaan ini sudah punya tim 750 lebih dan melayani sekitar 6.000 mitra.
Selanjutnya: Digital Mediatama (DMMX) Gali Cuan dari Kekayaan Intelektual
Menarik Dibaca: Hasil Guwahati Masters 2025: Indonesia Raih Gelar Ganda Campuran dan Ganda Putri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













