kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.407   -13,00   -0,08%
  • IDX 7.125   30,49   0,43%
  • KOMPAS100 1.037   6,65   0,65%
  • LQ45 808   5,52   0,69%
  • ISSI 223   0,51   0,23%
  • IDX30 422   2,10   0,50%
  • IDXHIDIV20 502   0,06   0,01%
  • IDX80 117   0,72   0,62%
  • IDXV30 119   -0,10   -0,08%
  • IDXQ30 138   0,21   0,15%

Ini cara PGN optimalkan FSRU Lampung


Senin, 19 Maret 2018 / 14:30 WIB
Ini cara PGN optimalkan FSRU Lampung
ILUSTRASI. Proses Aktivitas Pemindahan LPG di FSRU Lepas Pantai


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) tengah mencari cara untuk memaksimalkan penggunaan proyek FSRU Lampung. Apalagi FSRU Lampung disebut-sebut merugikan PGN.

Direktur Komersial PGN Danny Praditya mengatakan PGN memang tengah berusaha untuk mengoptimalkan penggunaan FSRU Lampung. "Kami tidak tinggal diam kalau itu belum optimal akan kami coba optimalkan. Ada beberapa inisiatif," kata Danny akhir pekan lalu.

Salah satu inisiatif yang dilakukan PGN adalah melakukan pembicaraan dengan beberapa pihak dengan menawarkan beberapa skema bisnis. 

Salah satu yang tengah diajak bicara adalah PT PLN (Persero). "Kami bicara dengan beberapa pihak terkait misalnya PLN ternyata masih membutuhkan spot LNG. Kami diskusikan. Intinya bagaimana mengoptimalkan eksisting infrastruktur untuk support apalagi sesama BUMN dan tentunya ada beberapa skema yang kami coba exercise,"imbuh Danny.

Danny bilang meski belum optimal, FSRU Lampung masih tetap dibutuhkan untuk operasi PGN. Terutama untuk menyuplai gas untuk pembangkit listrik jenis peaker di Muara Tawar, Muara Karang, dan Tanjung Priok.

"Untuk berikan gambaran, kami support teman-teman PLN itu kan untuk kluster Muara Tawar dan Tanjung Priok digunakan sebagai peaker. Peaker itu swing-nya cukup besar bisa 0 bisa 300, kalau tidak gunakan FSRU sistem kami tidak kuat untuk kontrak begitu besar, itulah dibutuhkan FSRU," jelas Danny.

Secara keseluruhan, Danny menyebut PGN masih berharap bisa mencatatkan pertumbuhan penjualan tahun ini. Salah satunya didorong dari permintaan industri yang tengah meningkat.

"Ada pertumbuhan dari industri mungkin 3-5%. Kalau sisi pembangkit minimal sama seperti tahun lalu tergantung juga harga batubara. Mungkin itu terkoreksi juga dengan adanya penetapan harga batubara yang kemarin karena kan pasti teman-teman PLN harus menekan BPP," kata Danny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×