kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini detail rencana restrukturisasi utang Krakatau Steel (KRAS)


Senin, 17 Juni 2019 / 19:44 WIB
Ini detail rencana restrukturisasi utang Krakatau Steel (KRAS)


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Juni ini restrukturisasi utang PT Krakatau Steel (Persero) Tbk diperkirakan selesai. Emiten baja pelat merah ini juga optimis kinerja perusahaan akan positif

Belum lama ini perseroan telah meminta izin kepada Kementerian Badan Usaha Milik Negara agar utang dapat direstrukturisasi. Gayung bersambut, beberapa kreditur perbankan Krakatau Steel saat ini juga tengah menyiapkan strategi restrukturisasi.

Direktur Utama, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Silmy Karim menjelaskan hutang bank Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) sudah di tangan. Baik dari Bank BRI, Mandiri dan juga Bank BNI. "Sekarang sedang finalisasi dengan swasta nasional maupun asing," kata Silmy, Senin (17/6).

Menurutnya proses dengan bank swasta belum ada kendala. Tapi sayangnya skema yang ditempuh masih belum dibeberkan. Yang jelas ditargetkan akhir Juni ini sudah dituntaskan.

"Ini soal kepentingan nasional dalam hal industri baja. Ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan antara peran pemerintah, perbankan dan juga industri," jelasnya.

Silmy menjelaskan manajemen diminta kreditur untuk mengikutsertakan konsultan internasional agar restrukturisasi berjalan lancar. Untuk itu emiten berkode saham KRAS ini bekerjasama dengan McKinsey dan juga KPMG dalam upaya merapikan bisnis. "Anak usaha dan cucu usaha juga sedang restrukturisasi. Yang sejenis kita kumpulkan dan dihubungkan," katanya.

Selain itu KRAS berencana melakukan spin-off atau pemisahan anak perusahaan. Strategi itu dilakukan sebagai bagian dari restrukturisasi utang Krakatau Steel kepada sejumlah kreditor.

Setidaknya ada tiga lini bisnis anak perusahaan yang siap untuk spin-off, yaitu di bisnis iron still making, long product, hot strip mill dan rolling mill.

Silmy menjelaskan total asetnya juga dalam tahap pengkajian sehingga belum bisa disebutkan. Hanya saja Silmy membocorkan tujuan spin off agar supaya optimal produktivitas dan efisiensinya. "Ini untuk menekan birokrasi internal agar meniadakan satu dua layer di dalam struktur," tambahnya.

Sementara itu mengenai holding BUMN, Silmy menjelaskan akan segera dituntaskan pasca restrukturisasi utang ini tuntas. Menurutnya perlu ada penuntasan bersama dengan Inalum agar bisa berjalan baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×