kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini fokus bisnis Hotel Indonesia Natour (HIN) di tahun 2020-2024


Kamis, 30 Januari 2020 / 16:48 WIB
Ini fokus bisnis Hotel Indonesia Natour (HIN) di tahun 2020-2024
Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (HIN) Iswandi Said (kanan) saat diskusi Ngopi Pagi Seputar BUMN 'HIN in 2020' di Kementerian BUMN, Kamis (30/1)


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hotel Indonesia Natour (HIN) di tahun 2020 masih akan terus mengoptimalkan aset yang dimiliki. Langkah tersebut dilakukan dengan menetapkan program transformasi di tahun 2020-2024.

Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (HIN) Iswandi Said mengungkapkan, pihaknya memiliki visi menjadi perusahaan di bidang hospitality, HIN akan fokus pada hospitality, pelayanan, keramah tamahan, yang terbaik bertaraf internasional. 

Baca Juga: Hotel Indonesia Natour (HIN) memproyeksikan laba bersih meningkat 20% di tahun ini

"Artinya kita tau bahwa kita memiliki budaya Indonesia yang bisa membedakan pelayanan kita dengan perhotelan lain. Namun, ini bisa diterima masyarakat dunia secara internasional," ujar Iswandi di kementerian BUMN, Kamis (30/1).

Business Plan HIN di 2020, juga akan terus mengoptimalkan aset yang cukup banyak dan luas. "Bahwa tahun 2020 HIN kebetulan diwarisi aset yang cukup banyak dan luas kita masih banyak aset yang belum dioptimalkan. Aset yg dimiliki HIN kita harus optimalisasikan apakah akan kita kelola sendiri atau kita bekerjasama dengan BUMN lain,"

Sebagai contoh, HIN mempunyai hotel di Semarang, Inna Dibya Puri yang sejak tahun 2008 sudah berhenti beroperasi. Iswandi menyebut, akan meng-aktifkan nya kembali dan akan bekerjasama dengan PWC untuk membangun kawasan disana untuk budaya, restoran dan tempat kuliner lainnya.

Kemudian, mengenai lahan HIN di Cikole-Sukabumi, Iswandi menyebut pihaknya mempunyai hotel Grand Inna Samudera Beach dengan lahan seluas 56 Ha. 

Baca Juga: Menempuh upaya banding, bos Hotel Kuta Paradiso berharap hakim adil



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×