Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP) akhirnya menetapkan struktur komisaris dan direksi. Setelah empat bulan berdiri sejak November 2017, perusahaan patungan (joint venture) ini kemarin (6/3) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
PRPP merupakan usaha patungan dari PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dan perusahaan migas asal Rusia, Rosneft Oil Company melalui afiliasinya Petrol Complex PTE LTD.
Rapat kemarin dihadiri oleh Direktur PT KPI Achmad Fathoni dan Direktur Rosneft Singapore Ang Meng Hai Markus David.
Dalam RUPS tersebut diputuskan, Amir Siagian dipilih sebagai Presiden Direktur PRPP, serta Alexander Dimitry sebagai Chief Financial Officer & General Support.
Untuk jajaran komisaris ditetapkan Alexander Tumanov sebagai Presiden Komisaris dari Rosneft, Gigih Prakoso sebagai Wakil Komisaris Utama, Alexander Zubchenko sebagai komisaris, dan Gigih Wahyu Irianto sebagai komisaris.
Selain memilih jajaran petinggi, dalam RUPS ini juga dilaksanakan penandatanganan akta penundukan diri atau deed of accession, bahwa PRPP menyanggupi dan berjanji kepada Rosneft Singapore dan PT KPI sebagai pemegang saham untuk melaksanakan kewajiban yang dinyatakan dalam perjanjian usaha patungan (joint venture agreement) tanggal 5 Oktober 2016 serta terkait penetapan auditor perseroan.
“Poin lainnya yang kami bahas dalam RUPS ini adalah kesepakatan untuk menentukan financial auditor yang dirasa sangat penting bagi kami, salah satu kesepakatannya adalah di tahun pertama ini kamj akan lakukan audit,” ujar Presiden Direktur PRPP Amir Siagian dalam siaran pers pada Rabu (7/3).
Amir menambahkan, Pertamina dan Rosneft telah menstrukturkan organisasi di PRPP sesuai dengan tahapan proyek saat ini yaitu tahapan Project Development. Saat ini sedang dalam proses persetujuan untuk selanjutnya dilakukan proses perekrutan untuk mengisi posisi-posisi yang dibutuhkan untuk dapat melakukan kegiatan perusahaan terutama untuk kegiatan engineering yang akan dimulai pada tahun ini.
“Manfaat dibangunnya kilang NGRR Tuban ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa kemandirian dan ketahanan energi,” kata Amir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News