kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini jawaban pengusaha soal program taksi pakai BBG


Selasa, 29 Januari 2013 / 16:27 WIB
Ini jawaban pengusaha soal program taksi pakai BBG
ILUSTRASI. Seorang pekerja menunjukkan kartu ATM dan uang saat menerima Bantuan Subsidi Upah (BSU)


Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) selaku pemilik armada Taksi Express tak yakin rencana pemerintah untuk mengalihkan pemakaian bahan bakar minyak (BBM) pada taksi ke bahan bakar gas (BBG).Hal ini disampaikan oleh David Santoso, Direktur Keuangan TAXI kepada KONTAN, Selasa (29/1).

Menurut David, rencana pemerintah itu butuh perjanjian tertulis antara pemerintah dengan pihak taksi. Apalagi, selama ini pengusaha taksi mengetahui, Di Jabodetabek saat ini masih mengalami kendala dalam hal suplai BBG.

"Tidak yakin dapat terealisasi. Suplai BBG untuk Trans Jakarta saja masih terhambat kan?" kata David. Mengenai rencana pemerintah untuk membuat stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) di pool taksi hingga kini belum ada pembicaraan.

Bahkan, kata David, pihak Taksi Express yang belum pernah diajak bicara oleh pemerintah terkait rencana pendirian SPBG tersebut.  David mengatakan, secara konsep, pihaknya mendukung rencana pemerintah mengalihkan pemakaian BBM ke BBG tersebut.

Namun, dia ingin, harus ada jaminan tertulis dari pemerintah mengenai suplai BBG itu.  "Kalau bisa ada jaminan hitam di atas putin dari pemerintah. Jadi kalau suplai gasnya terhambat harus ada sanksi yang jelas," ujar David.

Perlu diketahui, pekan lalu, Jero Wacik, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sesumbar menyatakan, akan membangun stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) di setiap pool taksi yang ada di wilayah Jabodetabek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×