kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini Jurus Maharaksa Biru (OASA) Jadi Pemain Utama Energi Bersih Berbasis Biomassa


Sabtu, 02 Desember 2023 / 08:20 WIB
Ini Jurus Maharaksa Biru (OASA) Jadi Pemain Utama Energi Bersih Berbasis Biomassa
ILUSTRASI. Pekerja beraktivitas pada proyek pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBm) di kawasan industri Sadai, Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung (23/11/2023). (KONTAN/Daniel Prabowo)


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) berambisi menjadi pemain utama bisnis energi bersih berbasis biomassa. Sejumlah proyek pengembangan biomassa telah disepakati untuk segera dibangun dan siap beroperasi paling lambat kuartal pertama 2024 dan beberapa lagi siap dioperasikan 2025.

Direktur Utama OASA Bobby Gafur Umar mengatakan, seluruh proyek energi terbarukan tersebut diharapkan dapat semakin menebalkan kocek OASA, sekaligus membantu pemerintah dalam memacu pengembangan energi bersih, khususnya yang berbasis biomassa.

"Tahun depan, dua pabrik berbasis biomassa dan pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBm) milik kami di Pulau Bangka, Sumatera bagian selatan akan diresmikan," kata Bobby dalam keterangan resminya, Kamis (30/11).

Bobby menuturkan, satu proyek di Air Duren Kabupaten Bangka saat ini hampir selesai dibangun dengan progres sudah lebih dari 70%. Pabrik tersebut diharapkan paling lambat akhir Januari 2024 bisa mulai produksi.

Baca Juga: Laba Bersih Harita Nickel (NCKL) Naik 23,8% hingga Kuartal III 2023

Selain itu, unit PLTBm di pulau Bangka yang berlokasi di Kabupaten Bangka Selatan, juga sama, diharapkan mulai menghasilkan listrik pertengahan 2024. Pengembangan energi bersih di Pulau Bangka digarap selaras dengan pabrik biomassa berbasis limbah perkebunan, kehutanan dan pertanian.

“Pabrik ini terintegrasi dengan PLTBM atau pembangkit listrik tenaga biomassa berkapasitas 10 MW, mudah-mudahan mulai operasi sebelum pertengahan 2024 mendatang,” ujar Bobby.

Bobby menjelaskan, rencana selanjutnya akan segera diwujudkan adalah pembangunan pabrik biomassa berbasis limbah pertanian di daerah Blora (Jawa Tengah) dan Banten. Keduanya berkapasitas 5.000 ton per tahun untuk tahap pertama. Pasalnya, daerah Blora memiliki potensi limbah kehutanan dan limbah pertanian untuk produksi bio-energi.

Menurut dia, pabrik di Blora diharapkan akan menghasilkan biomassa yang nantinya akan dipasok sebagai bahan co-firing untuk PLTU Rembang, pertengahan 2024. Pabrik ini dibangun dengan investasi Rp 50 miliar.

“Pabrik ini akan mampu menghasilkan sedikitnya 5 MMCFD Bio-LNG per hari, dibangun dengan investasi sekitar US$ 100 juta," tutur Bobby.

Lebih lanjut, di daerah Banten, OASA juga telah menjalin kerjasama dengan sebuah usaha swasta di Kabupaten Lebak untuk membangun pabrik biomassa.

Baca Juga: Intip Persiapan Jasa Marga (JSMR) Jelang Bertambahnya Pengguna Tol Saat Nataru

"Pabriknya akan segera kita bangun dengan investasi Rp 50 miliar, dan produk biomassa-nya akan dipasok sebagai bahan co-firing PLTU Labuan di Banten," ungkap Bobby.

Ia menerangkan, semua proyek yang diharapkan sudah berjalan paling lambat pertengahan tahun 2024 tersebut, akan mampu menambah kontribusi pendapatan OASA.

Sekadar informasi, per 30 September 2023 lalu, OASA berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 30,31 miliar, meningkat dibanding perolehan pendapatan usaha tahun sebelumnya yang hanya Rp 808,5 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×