kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45921,77   12,46   1.37%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini kata Mendag soal penghentian impor gula mentah


Senin, 15 Desember 2014 / 18:11 WIB
Ini kata Mendag soal penghentian impor gula mentah
ILUSTRASI. Twibbon selamat Hari Raya Idul Adha 2023.


Reporter: Handoyo | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Desakan beberapa pihak untuk menghentikan impor gula mentah atau raw sugar bagi kebutuhan gula rafinasi mendapat tanggapan dingin Kementerian Perdagangan (Kemendag). Hal ini karena selama ini Pabrik Gula (PG) dalam negeri belum mampu menyuplai kebutuhan tersebut.

Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengatakan, persoalan gula di dalam negeri ini cukup pelik. "Mamin (industri makanan dan minuman) itu punya standar yang beda dan harus dipenuhi. Tidak bisa dipaksakan menggunakan gula ini (dalam negeri)," kata Rachmat, Senin (15/12).

Rachmat bilang, untuk dapat terserap di industri makanan dan minuman, maka produksi gula dari PG dalam negeri harus dapat memenuhi standar yang diterapkan. Kondisi ini karena berkaitan dengan kesehatan konsumen.

PG yang beroperasi di dalam negeri sendiri menurut Rachmat masih belum ada yang mampu untuk memproduksi gula mentah yang digunakan untuk industri makanan dan minuman. "Harus sesuaikan kebutuhan industri. Tidak bisa dipaksakan begitu. Kalau pabriknya (industri makanan dan minuman) pindah bagaimana," kata Rachmat.

Rachmat menambahkan, permintaan gula dari masyarakat mulai berubah. Gula dengan tampilah kurang menarik berwarna kuning sudah mulai ditinggalkan. Oleh karenanya, "Bersama Kementerian Perindustrian dan Kementerian Pertanian bagaimana industri gula dibenahi sehingga petani bisa buat gula rafinasi untuk mamin dan konsumsi," kata Rachmat.

Mengutip data Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI) kebutuhan gula rafinasi untuk tahun 2015 mendatang mencapai 3,2 juta ton, atau meningkat 3,3% dibandingkan tahun ini sebanyak 3 juta ton. Peningkatan kebutuhan gula tersebut karena faktor pertumbuhan industri di sektor makanan dan minuman dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×