kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini kerugian jangka panjang beli mobil dengan insentif penghapusan PPnBM


Senin, 15 Februari 2021 / 12:04 WIB
Ini kerugian jangka panjang beli mobil dengan insentif penghapusan PPnBM
ILUSTRASI. Adanya penghapusan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil baru, menjadi isu menarik yang tengah ramai dibahas. KONTAN/Baihaki


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Sebelumnya, pengamat otomotif Bebin Djuana, juga sudah pernah menginformasikan soal metode para pebinsis mobil bekas. Bahkan Bebin mengatakan rata-rata penjualan mobil bekas memiliki catatan khusus soal kondisi pasar yang digunakan untuk menawar ketika akan membeli mobil konsumen.

"Pemain mobil bekas itu memang punya track record sendiri, jadi jangan heran saat nanti dijual lagi, meski baru pakai dua atau tiga tahun, tapi harganya langsung turun, bahkan bisa lebih rendah dari mobil yang usianya empat tahun pemakaian," ucap Bebin. 

Sekadar informasi, pemerintah memberikan insentif pajak PPnBM secara bertahap selama sembilan bulan yang dibagi per tiga bulan. Pertama insentif PPnBM sebesar 100 persen, lalu menjadi 50 persen, dan tahap terakhir sebesar 25 persen.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Hanya Untung, Beli Mobil dengan Insentif Juga Ada Ruginya"

Editor : Stanly Ravel

Selanjutnya: Perkiraan harga hatchback dan sedan usai dapat relaksasi PPnBM 0 persen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×