Reporter: Issa Almawadi | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Pendiri PT Coffindo, Irfan Anwar kembali terpilih sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi (AEKI) periode 2016-2020. Irfan terpilih melalui musyawarah 11 formatur tanpa voting dari anggota peserta.
Dengan kembali terpilihnya Irfan Anwar sebagai Ketua Umum AEKI, pria kelahiran 20 Juli 1980 ini harus kembali berjibaku mendorong industri kopi agar tidak kalah saing dengan kopi Brazil, Vietnam dan Kolumbia di pasaran dunia.
Irfan menilai, potensi pengembangan industri kopi di Tanah Air saat ini masih sangat terbuka lebar. Terlebih, saat ini tingkat konsumsi kopi di Indonesia dan permintaan kopi dunia terus menanjak.
“Industri produk kopi Indonesia meningkat sekitar 8% per tahun, meski banyak masuk produk- produk impor, Kopi Indonesia memiliki daya saing Karena Kualitas kopi Indonesia sangat baik,” ujar Irfan dalam keterangannya, Senin (21/3).
AEKI dan pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk terus membangkitkan industri kopi dalam negeri agar bisa mencapai urutan kedua. Apalagi, pemerintah telah menyetujui Anggaran Rp 5,9 triliun untuk peningkatan produksi kopi nasional sehingga dapat pula mendorong roda perekonomian para petani kopi lokal.
“Produksi kopi dalam negeri saat ini sebesar 685 ribu ton per tahun. Inilah yang menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil kopi terbesar ketiga di dunia. Kami berusaha untuk lebih memajukan industri kopi dalam negeri agar pendapatan petani kopi juga ikut meningkat,” terang Irfan.
Ketika disinggung langkah apa yang akan dilakukan oleh AEKI untuk meningkatkan produktvitas kopi lokal, Irfan menyebutkan, AEKI akan mencanangkan sejumlah program seperti program intensifikasi dan extensifikasi.
Selain itu, mempromosikan kopi produksi lokal dari berbagai daerah seperti kopi Aceh gayo, Kopi Sumatra Mandheiling, kopi Arabika Flores Bajawa, dan masih banyak lagi.
“Indonesia memiliki banyak sekali jenis kopi, inilah yang harus terus kita perkenalan dan promosikan. Seluruh program ini juga membutuhkan peran aktif dari para generasi muda yang kreatif dan inovatif untuk sama- sama mengembangkan produksi kopi lokal,” tutup Irfan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News