kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini kunci Prasidha Aneka Niaga (PSDN) tekan rugi bersih hingga 24% di tahun lalu


Kamis, 09 April 2020 / 19:00 WIB
Ini kunci Prasidha Aneka Niaga (PSDN) tekan rugi bersih hingga 24% di tahun lalu


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah penjualan PT Prasidha Aneka Niaga Tbk (PSDN) yang turun hingga 8,24% year on year (yoy), emiten perkebunan dan kopi olahan ini mampu menekan rugi bersih hingga 24% di sepanjang tahun lalu.

Melansir laporan keuangannya tahun lalu, PSDN mengalami penurunan penjualan 8,24%  yoy menjadi Rp 1,22 triliun di 2019 dari Rp 1,33 triliun di 2018.

Direktur PSDN, Lie Sukiantono Budinarta menjelaskan penjualan dan produksi karet remah menurun sepanjang tahun 2019. "Hal ini disebabkan masih terjadinya disparitas harga antara pembelian bahan baku dan penjualan barang jadi," jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (9/4).

Baca Juga: Pendapatan Prasidha Aneka Niaga (PSDN) tertekan 8,24% di 2019

Memang tercatat penjualan lokalnya tertekan 39,5% yoy menjadi  Rp 203,03 miliar karena segmen pengolahan dan perdagangan hasil bumi merosot 97%  menjadi Rp 334 juta. Adapun segmen pabrik kopi bubuk dan instan juga tertekan 37,8% menjadi Rp 201,38 miliar.

Namun, di tengah penurunan penjualannya, emiten dengan kode saham PSDN ini mampu menguatkan segmen pabrik kopi bubuk dan instan sehingga rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk bisa ditekan hingga 24,19% menjadi Rp 47,35 miliar atau turun dari sebelumnya Rp 62,23 miliar.

Lie bilang, PSDN melalui anak usahanya yang bergerak di bidang produksi kopi olahan membukukan kinerja yang sangat baik pada tahun 2019. "Sehingga membantu kinerja PSDN secara keseluruhan," kata Lie.

Tercatat, kontribusi penjualan dari segmen pabrik kopi bubuk dan instan ke luar negeri naik 98% yoy menjadi Rp 326,66 miliar.

Baca Juga: Permintaan kopi masih kuat, industri keluhkan hambatan logistik akibat virus corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×