Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembangunan berkelanjutan tengah menjadi fokus perhatian masyarakat global saat ini untuk meminimalisir dampak perubahan iklim. Konsumen semakin melirik produk-produk dari perusahaan yang mengimplementasikan konsep lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan atau environmental, social, and governance (ESG) dalam menjalankan operasional bisnisnya.
Dengan menerapkan praktik tersebut, perusahaan dinilai mampu menyeimbangkan antara orientasi profit bisnis dan keberlanjutan lingkungan sosial. Ke depan, komitmen dalam penerapan ESG akan sangat mempengaruhi perkembangan dan masa depan sebuah perusahaan.
Hasil survei suara konsumen tahun 2024 yang dilakukan PWC menunjukkan bahwa konsumen global bersedia membayar 9,7% lebih mahal untuk produk-produk ramah lingkungan meskipun di saat yang sama biaya hidup lebih mahal di tengah tingginya inflasi.
Baca Juga: Bertambah 956.227 Ton, Alokasi Pupuk Bersubsidi Jawa Timur Menjadi 1.920.074 Ton
Oleh karena itu, sejumlah perusahaan di Tanah Air semakin serius mengimplementasi konsep ESG. Apalagi, pemerintah telah menetapkan komitmen mencapai nol emisi karbon pada tahun 2060.
PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) salah satu perusahaan lokal berkomitmen menjalankan praktik ESG. Dalam implementasinya, perusahaan ini lebih mengedepankan aspek lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
Direktur Operasi Pupuk Kaltim F Purwanto mengatakan, berbagai inovasi yang digagas dan dikembangkan perseroan merujuk pada implementasi industri berbasis lingkungan yang sejalan dengan prinsip industri hijau.
Atas inovasi-inovasi itu, Pupuk Kaltim pun menerima Sertifikat Standar Industri Hijau dari Kementerian Perindustrian. “Perolehan itu menyusul pengakuan secara nasional dengan diraihnya level 5 penghargaan industri hijau sejak 2010,” kata Purwanto dalam keterangannya, Sabtu (22/6).
Purwanto bilang, pihaknya telah memperkuat posisinya sebagai pelopor transformasi hijau industri pupuk dan petrokimia di Indonesia.
Baca Juga: Forum Gas Bumi 2024 Hasilkan Kesepakatan Kerjasama Gas Bumi Senilai Rp 94,4 Triliun
Sebagai wujud konsistensinya mengimplementasikan tata kelola lingkungan, Pupuk Kaltim juga kembali berhasil mempertahankan penghargaan Proper Daerah (Properda) peringkat Emas yang ke-9 dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Sebagai bagian dari roadmap kinerja keberlanjutan, Pupuk Kaltim telah menargetkan penanaman 10 juta pohon hingga tahun 2030. Untuk mentapai itu, perusahaan menjalankan program Community Forest dengan melibatkan stakeholder, masyarakat, dan juga karyawan.
“Pupuk Kaltim juga memulai penggunaan motor dan mobil listrik untuk aktivitas operasional, PLTS Atap di area perkantoran hingga revamping pabrik tertua. Kemudian, mendorong low carbon sourcing dan carbon capture storage, yang dikemas dalam pengembangan teknologi serta inovasi untuk eksplorasi sumber energi terbarukan," lanjut Purwanto.
Sejalan dengan itu Pupuk Kaltim juga melakukan penghematan energi, pengurangan emisi konvensional dan gas rumah kaca, pengurangan dan pemanfaatan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (LB3), serta limbah padat Non B3 yang tidak hanya terbatas di lingkungan dan area pabrik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News