kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   -12.000   -0,63%
  • USD/IDR 16.292   27,00   0,17%
  • IDX 6.927   23,07   0,33%
  • KOMPAS100 1.007   4,92   0,49%
  • LQ45 766   3,20   0,42%
  • ISSI 229   1,50   0,66%
  • IDX30 393   0,16   0,04%
  • IDXHIDIV20 454   0,41   0,09%
  • IDX80 113   0,73   0,65%
  • IDXV30 114   0,41   0,36%
  • IDXQ30 127   0,14   0,11%

Ini langkah taktis PLTU Cirebon supaya operasional ramah lingkungan


Senin, 26 November 2018 / 14:56 WIB
Ini langkah taktis PLTU Cirebon supaya operasional ramah lingkungan
ILUSTRASI. Heru Dewanto, Vice President Director PT Cirebon Electric Power


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pemanfaatan batubara sebagai sumber energi pembangkit listrik terus diupayakan lebih ramah lingkungan. Berbagai teknologi dan langkah-langkah pengelolaan lingkungan juga dikelola sehingga pengoperasian pembangkit listrik dapat berjalan beriringan bersama dengan lingkungan yang baik. 

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 1x660 MW Cirebon telah menggunakan teknologi Supercritical Boiler untuk mengoperasikan pembangkitnya. PLTU peraih ASEAN Federation Organizations (AFEO) untuk pelopor penerapan teknologi batubara bersih ini juga menerapkan berbagai langkah agar pembangkit tidak membawa dampak buruk bagi masyarakat sekitar.

Environmental Manager Cirebon Power, Edi Wibowo mengatakan, PLTU Cirebon berbeda dengan PLTU-PLTU lain. Pihaknya menggunakan Supercritical Boiler dan pemanfaatan batubara rendah kalori serta sulfur yang tidak menghasilkan limbah B3 gypsum. Di Indonesia, perusahaan bersama PLTU Paiton III merupakan pionir yang menggunakan teknologi supercritical boiler untuk mengoperasikan pembangkit.

"PLTU Cirebon menghasilkan gas rumah kaca atau emisi yang lebih rendah karena menggunakan teknologi yang tinggi dan efisien tersebut," ujar Environmental Manajer Cirebon Power, Edi Wibowo dalam keterangan resmi di situs Kementerian ESDM, Sabtu (24/11).

Total Penggunaan Energi berada di Top 25% perusahaan sejenis. Cooling tower menghemat penggunaan air hingga 86% dibandingkan dengan Once Through. Edi mengatakan, pemantauan udara ambien selama 24 jam juga dilakukan perusahaan

"Alat Pemantau Udara Ambien/Ambient Air Monitoring Station beroperasi aktif dan online 24 jam terus dilakukan perawatan hingga saat ini. Ini penting kami sampaikan, karena setiap PLTU mempunyai alat ini sejak awal tetapi alat ini tidak bertahan lama karena alat ini sangat rentan sekali. Dan alat di PLTU Cirebon masih beroperasi dengan baik karena terus kita rawat setiap hari," ucap Edi.

Selain itu, perusahaan juga pemanfaatan limbah B3 secara optimal, dimana 99,3% itu dimanfaatkan (bukan ditimbun) oleh perusahaan pemanfaat berizin. Ini menjadi kelebihan buat perusahaan karena limbah B3 dari PLTU itu yang paling besar adalah Fly ash dan Bottom Ash.

"Kami perusahaan pembangkit batubara yang tidak mempunyai landfill, berbeda dengan PLTU lain yang umumnya mempunyai landfill yang sangat besar. PLTU kita 100% fly ash dan bottom ash tersebut dimanfaatkan oleh pabrik semen," jelas Edi.

Edi menerangkan bahwa PLTU Cirebon tidak memiliki limbah bahang. "PLTU Cirebon adalah PLTU pertama yang menggunakan cooling tower sehingga membuat suhu air limbah yang keluar tidak jauh berbeda dari suhu air laut yang masuk (28?C - 31?C) sehingga tidak menyebabkan kerusakan pada biota laut," pungkas Edi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×