Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Industri otomotif untuk tahun ini sepertinya bakal stagnan seiring dengan melemahnya permintaan. Hal ini memicu PT Toyota Astra Motor (TAM) untuk memaksimalkan rangkaian strategi utamanya guna mengatasi tantangan tersebut.
"Tidak banyak strategi khusus, kami tetap akan konsisten dengan rangkaian strategi kami selama ini," ujar Direktur Pemasaran TAM, Rahmat Samulo kepada KONTAN, belum lama ini.
Melihat kondisi pasar seperti saat uni, manajemen memastikan bakal terus melakukan riset untuk mengetahui apa yang diinginkan masyarakat. Hal ini dilakukan untuk menemukan kemudahan apa yang bisa ditawarkan bagi para calon pembeli.
Setelah itu, perkuat jaringan after sales. Terakhir, tentunya memperkuat jaringan outlet untuk mempertahankan penetrasi pasar.
Tidak banyak strategi khusus lain selain hal tersebut, kecuali langkah perseroan melakukan face lift sejumlah produknya. Setelah Rush di pertengahan Maret, TAM juga menyegarkan Alphard dan New Camry.
Langkah Toyota untuk tidak melakukan strategi pemasaran khusus seperti meluncurkan produk baru bukan tanpa alasan. Menurut Rahmat, lesunya permintaan otomotif dipicu oleh sejumlah hal.
Pertama, soal fluktuasi kurs, lalu soal suku bunga tinggi yang menekan kredit kendaraan bermotor. Lalu, konsumen, baik itu skala perusahaan atau individu juga tampaknya masih wait and see terkait situasi ekonomi saat ini. Masih ada data dan kebijakan yang sepenuhnya belum dikeluarkan.
"Jadi, ini murni karena kondisi pasar, bukan semata-mata ketatnya persaingan sehingga kami tidak memiliki strategi pemasaran khusus," jelas Rahmat.
Kondisi ini membuat penjualan Toyota diprediksi stagnan seperti angka tahun lalu. Sepanjang 2014, realisasi penjualan Toyota mencapai 399.109 unit.
Kendati demikian, manajemen tetap optimistis hasil penjualan tahun ini tidak akan lebih rendah dibanding tahun lalu. Ini karena pasar sudah mulai bisa beradaptasi dan sedikit bisa membaca arah pasar. "Meski kecil, tapi ada kenaikan sekitar 5% bulan Maret ini," pungkas Rahmat.
Terkait dengan penyegaran tampilan New Camey, hal ini dilakukan juga sebagai langkah perseroan untuk lebih mudah menaikkan harga jual. Dengan melakukan pembaharuan produk, diharapkan bisa mempermudah Toyota untuk menaikkan harga jual. Seperti Camry ini, kenaikan harga yang ditetapkan Rp 12 juta hingga Rp 19 juta.
Sekadar informasi, harga terbaru Camry ini Rp 545 juta hingga Rp 774 juta. Tahun lalu, penjualan Camry mencapai 1.600 unit. Tahun ini, penjualannya diharapkan dapat menyentuh angka 2.000 unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News