Sumber: TribunNews.com | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil, mengatakan minimnya tempat penyimpanan menjadi alasan harga cabai melonjak tinggi selama sebulan terakhir. Akibat tidak ada penyimpanan yang memadai, pasokan cabai yang begitu banyak menjadi busuk dan tidak dapat lagi dijual, padahal permintaan sedang tinggi.
"Permintaan tinggi tapi stok tidak ada karena cabai banyak yang busuk," ujar Sofyan di kantor Kementerian Pertanian, Senin (17/11).
Selain pasokan yang tidak memadai, kenaikan harga cabai di sejumlah daerah juga disebabkan produksi cabai yang berkurang akibat musim kemarau panjang. "Sekarang ini memang pasokan rendah sehingga harga tinggi," jelas Sofyan.
Saat musim pancaroba, Sofyan menilai waktu yang baik untuk petani menanam cabai. Namun selama tidak ada ruang penyimpanan akan sulit bertahan pasokan cabai. "Yang paling bagus itu harga cabai stabil, storage ini harus kita pikirkan," papar Sofyan.
Dengan adanya rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, pemerintah berencana akan menggunakan anggaran tersebut membuat tempat penyimpanan khusus cabai. "Ke depan kalau mengalihkan subsidi ke arah yang produktif, kita berfikir storage harga cabai," kata Sofyan.
Seperti diketahui, harga cabai sejumlah daerah di Indonesia terus merangkak naik. Di sejumlah pasar tradisional di Jakarta misalnya, cabai mengalami lonjakan hingga 150%.
Di Pasar Cengkareng Jaya, Jakarta Barat, misalnya, harga cabai rawit merah yang semula berada di kisaran Rp 20.000-an per kilogram, kini melonjak menjadi Rp 50.000 per kilogram atau naik 150%.
Sementara itu , harga cabai di pasar Gang Kancil Jakarta Barat pun tak berbeda jauh. Di kios Aminah (43), cabai rawit juga mencapai Rp 50.000 per kilogramnya.
Dari kedua pasar tersebut, para pedagang kompak mengatakan kenaikan dimulai sejak sekitar dua pekan lalu. "Kenaikan sudah sejak dua minggu lalu lah kira-kira, bertahap dulu sih naiknya, awalnya cabai rawit naik jadi Rp 38.000, eh sekarang melonjak jadi Rp 50.000," kata Samanhudi.
Berbagai alasan dikemukakan para pedagang terkait penyebab naiknya harga cabai. Aminah mengira kenaikan disebabkan adanya spekulasi akan wacana kenaikan bahan bakar minyak (BBM).
Di Pasar Senen, Jakarta Pusat, harga cabai juga ikut merangkak naik, di kios Yati, misalnya, harga cabai rawit merah yang semula seharga Rp 18.000 per kilogram naik menjadi Rp 45.000 hingga Rp 50.000 per kilogram. (Adiatmaputra Fajar Pratama)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News