kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Harga makin pedas, pemerintah ogah impor cabai


Jumat, 14 November 2014 / 16:05 WIB
Harga makin pedas, pemerintah ogah impor cabai
ILUSTRASI. Telkom Landmark Tower building, the headquarters of Indonesia's largest telcommunications services company PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom), is seen in Jakarta, April 30, 2018. REUTERS/Beawiharta


Reporter: Handoyo | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Meski harga cabai membumbung tinggi, Kementerian Perdagangan (Kemdag) belum membuka kran impor cabai. Hal ini dikarenakan jenis cabai yang diminati oleh konsumen lokal belum tentu sama dengan yang berasal dari impor. 

Sekretaris Jenderal Kemdag Gunaryo mengatakan, untuk mengantisipasi lonjakan harga yang lebih tinggi, kini pihaknya sedang melakukan pemantauan ke sentra produksi di luar Jawa untuk dapat dipasok ke Pulau Jawa. "Memang produksinya relatif kurang, menyebabkan suplai kepasar berkurang," katanya, Jumat (14/11).

Berdasarkan informasi, pasokan cabai yang mengalami penurunan produksi adalah di Lampung dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Saat ini harga rata-rata cabai merah keriting, merah besar dan rawit merah berada dikisaran RP 51.000 per kg-Rp 54.300 per kg, naik dibandingkan bulan Oktober yang berada dikisaran Rp 30.000 per kg-Rp 32.500 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×